Bab 2 - Gagal

253 4 0
                                    

Bab 2 - Gagal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bab 2 - Gagal

♡♡♡

Sudah berkali-kali Ragas berdecak kesal karna ada beberapa orang yang lumayan mempersulitnya dalam mencapai tujuan utamanya hari ini. Walau sedikit malas berbasa-basi, Ragas tetap melakukannya. Sangat tidak lucu kalau hari ini dia membuat keributan di kampus kakeknya sendiri. Padahal skenario yang seharusnya dilakukan jika mengikuti arah emosinya adalah menghajar bahkan rasanya ingin menghabisi manusia-manusia menyebalkan yang sudah menghalagi perjalanannya ini.

"Ck...kalau bukan karna kakek tua itu...gue udah hancurin kampus jelek ini !!"

Setelah beberapa kegiatan yang lumayan alay baginya, Ragas bisa menginjakkan kakinya di tempat yang akan menjadi saksi awal dari permainannya ini.

"I'll make you wish for death...and your fucking parent will see it, Kiara Anindita!!"

Ragas melangkahkan kakinya dengan pasti di kampus itu. Walau beberapa mahasiwi melihatnya dengan pandangan terpesona. Bagaimana tidak ? Ragas adalah the next Aksara yang dari segi rupa sudah tidak diragukan lagi. Tapi mau bagaimanapun mereka memuja Ragas, tetap baginya itu bukan apa-apa sebab Ragas hanya percaya pada 1 manusia untuk saat ini, yaitu mama Kinan.

Ragas menatap lurus pada objek yang dicarinya hari ini.

Gotcha !

Dihadapannya saat ini ada seorang wanita yang pastinya dia adalah Kiara Anindita.

"Hai Kiara Anindita !"

Mendengar namanya disebut, Kiara menoleh pada sumber suara. Walau dia begitu kesusahan untuk menengok sambil membawa tumpukan buku yang akan di kembalikan di perpustakaan sebab baru saja Kiara dihukum lagi karna terlambat datang di salah satu Mata Kuliah dari Dosen Killer di Universitas Andalanesia.

"I-iya...ada yang bisa Kia bantu ?"

Mendengar suara itu untuk pertama kalinya, Ragas berusaha untuk menormalkan emosinya yang mulai memuncak karna suara itu mengingatkannya pada suara lembut Bundanya. Jujur saja, suara Kiara barusan sangat lembut seperti suara Bundanya saat bersama Ragas.

"Fucking sounds !! Hanya Bunda yang boleh bicara selembut itu sama gue !!"

Kiara lumayan terkejut saat tiba-tiba Ragas maju dan mencekik leher Kiara dengan begitu erat. Bahkan Kiara sampai terbatuk karna hal itu.

"Ma-maaf....to-tolong..."

Bahkan Kiara sudah menjatuhkan bulir air matanya karna pegangan Ragas pada lehernya tidak main-main.

[ Sialan !!]

Ragas mengendurkan tangannya dari leher Kiara. Benar-benar sialan. Bahkan hanya dengan suara itu, skenario yang sudah dibuatnya lumayan berantakan. Padahal tujuan awalnya adalah membuat Kiara percaya padanya agar sakitnya akan lebih parah. Tapi baru satu kalimat saja, emosinya sudah meledak.

RAGAS ; DangerousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang