Bab 9 - Help Me !

150 3 0
                                    

Bab 9 - Help Me !

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bab 9 - Help Me !

Jangan lupa bantu vote yaawww🖤

♡♡♡


Mungkin kalau korban ini adalah wanita pada umumnya pasti sangat menyakitkan. Tapi bagi Kiara yang seakan sudah mati Rasa, tarikan kencang pada rambutnya sudah tidak terasa lagi.

Seandainya tubuh Kiara bisa berbicara, mungkin organ-organnya sudah berteriak

INI SUDAH BIASA !

Semakin Kiara melawan perlakuan itu, maka pelaku alias Ragaskara makin menarik rambutnya lebih kencang lagi seakan tidak menganggap manusia ke tubuh mungil yang masih di tariknya itu.

"You want me to kill you here, huh ??!"

Mendengar suara tegas itu, Kiara dibuat semakin bungkam. Walau hanya mengerti satu kata yang keluar dari mulut laki-laki itu, Kiara dapat mengerti bahwa "Kill" adalah membunuh.

Ah apa dia akan di bunuh juga ?
Bahasa apa lagi yang akan dia terima hari ini ?
Apa dia sedang diajarkan bahasa asing ?
Pertanyaan demi pertanyaan semakin menumpuk di otak kecilnya. Walau masih dalam keadaan bungkam,akhirnya Kiara pasrah saja di tarik di rambut dan mengikuti jejak laki-laki yang menyeramkan baginya ini.

♡♡♡

Dengan tenaga yang sangat keras, Ragas menghempaskan tubuh ringkih itu diatas tumpukan barang-barang bekas. Lebih tepatnya Ragas membawa Gadis ini ke Gudang yang bahkan sudah menjadi istana para tikus-tikus kaya, karna ukuran tikus di tempat itu sudah seperti tikus yang sangat sejahtera.

Dengan mata elangnya, Ragas terus menatap objek di depannya. Ragas mengenali bahwa kali ini emosinya meluap hanya dengan mengingat kejadian beberapa tahun lalu. Kejadian itu berputar seperti belati yang selalu menusuk dirinya. Seolah melihat pembunuh dari kedua orang tuanya, Ragas maju lebih dekat.

"Arrgghh....ja-jangan..."

Kini Kiara merasakan sesak yang luar biasa saat Ragas dengan tiba-tiba maju mencekik lehernya dengan kencang.

Menatap lurus pada mata sendu itu, Ragas merasakan tangannya basah saat air mata itu sudah mengalir di tangannya.

Walau secara perlahan, tapi Ragas melonggarkan tangannya saat Kiara sudah menumpahkan air matanya.
Sungguh ini sangat menyebalkan bagi Ragas. Biasanya dia tidak akan berhenti sebelum hadir rasa puas dalam dirinya. Tapi kali ini seakan dapat merasakan penderitaan Bundanya, Ragas seoalah sakit juga melihat air mata Kiara.

"Fu*k !! Gue gak izinin lo nangis...sekalian aja lo Mati tanpa nangis, sialan !!!"

Mencoba melawan rasa itu, Ragas kembali menekan tangannya pada leher Kiara tanpa mau menatap mata itu lagi. Persetan sama mata sendu itu !

RAGAS ; DangerousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang