3. BASKET!

20 2 0
                                    

Setelah dari markas Raden pun pulang tepat pukul 00.00 malam. Raden memasuki rumah dah berjalan menaiki anak tangga satu persatu, tiba-tiba ada suara seseorang yg membuatnya berganti menaiki tangga.

"Dari mana aja Raden?" Tanya Adi di bawah tangga yg sedang melipatkan tangannya di dada.

"Main" jawab Raden seadanya

"Main. Pulang jam segini? Bagus." Ucap Adi dengan menganggukkan kepalanya

"Ngapain aja kamu di luar? Sampe pulang jam segini?" Tanya Adi dengan sorot mata tajam.

"Nongkrong di markas." Jawab Raden

"Siapa yg mendidik kamu seperti itu Raden? Pergi pagi pulang malem, sampe gak inget waktu."

"Gak tau. Aku gak di didik sama siapa-siapa. Bahkan orang tua aku aja gak peduli sama anaknya. Dia cuma peduli sama kerjaannya dan juga anak keduanya." Ucap Raden dengan senyum smirk-nya

"Kurang ajar!" Geram Adi mulai meninggikan suaranya

"Apa? Bener kan pah. Papah emang gak pernah peduli sama aku, urusin aja sana anak kesayangan papah, kerjaannya juga jangan lupa, kan mereka peran paling istimewa dalam hidup papah, aku mah apa. Cuma sampah di rumah ini.." ucap Raden yg melanjutkan langkahnya menaiki tangga menuju kamarnya.

Keesokkan paginya...

Kini, di kediaman Adipati Jaya sedang bersarapan bersama di meja makan. Namun kehilangan satu anggota lagi yg tak ikut bersarapan bersama pagi ini..

"Bi, Raden mana? Apa belum bangun?" Tanya Laras kepada bi Marni (art nya)

"Tadi saat saya ingin membangunkan den Raden, den Raden nya sudah tidak ada di kamarnya, nyonya." Jawab bi Marni

"Dia gak bilang mau kemana bi?" Tanya Laras lagi

"Tidak nyonya, bahkan saya pun tidak tau den Raden pergi dari kapan. Jika ingin mengetahuinya, nyonya bisa tanyakan kepada pak Roni." Ucap bi Marni. Pak Roni (satpam di rumah Adipati Jaya)

"Kemana anak itu." Gumam Laras masih bertanya-tanya dalam benaknya

"Tumben banget Abang Pergi sepagi ini, gak biasanya." Ujar Jendra

"Biarlah, paling gak jauh dari markasnya." Ucap Adi



Motor ninja hitam memasuki area rumah besar mewah berwarna putih. Raden pun turun dari motornya, dan memencet bel rumah itu.

"Eh, den Raden. Ayok masuk den." Ajak satu art yg membuka pintu itu. Raden pun masuk, dan duduk di sofa ruang tamu.

"Kakek ada?" Tanya Raden kepada art nya

"Tidak ada den. Tuan besar sedang ada dinas di luar kota." Jawab art itu menunduk patuh.

"Nenek?"

"Ada den. Sebentar ya, saya panggilkan dulu"

Tak lama, nenek Kinan pun datang menghampiri Raden. Yap! Kini Raden sedang berada di kediaman nenek dan kakeknya. Yaitu nenek Kinan & kakek Joy.

RADEN || ON GOING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang