8. MASIH DI RS

4 0 0
                                    

Sebelum membaca jangan lupa follow ✔️

Maklumi jika ada TYPO:)

Selamat membaca...

Pagi harinya...

"Cucuku sudah bangun, rupanya. Bagaimana keadaanmu?" Tanya nenek Kinan yg menghampiri brangkar yg sedang Raden tiduri.

"Lebih baik dari sebelumnya." Jawab Raden di akhiri dengan senyum tipisnya menatap sang nenek. "Kakek mana?" Tanyanya melihat sekeliling ruangannya yg tidak terlihat kakeknya.

"Kakekmu pulang sebentar untuk membersihkan diri." Jawab nenek Kinan

Clkek..

Pintu terbuka menampakkan dokter dan suster yg memasuki ruangan inap Raden.
"Selamat pagi, tuan Raden." Sapa dokter yg bernama boy itu.

"Pagi, dokter."

"Biar saya periksa terlebih dahulu yaa." Ujar dokter boy yg mulai memeriksa keadaan Raden saat ini.

"Keadaannya lebih baik dari kemarin, obatnya di minum dengan rutin agar cepat pulih kembali ya." Jelas dokter boy

"Apa sudah boleh pulang dok?" Tanya Raden kepada dokter boy

"Untuk saat ini belum. Dikarenakan keadaan nya belum begitu pilih total, jika besok keadaannya sudah kembali pulih kemungkinan diperbolehkan pulang." Jelas dokter boy dan di balas anggukan oleh nenek Kinan " jika tidak ada yg ingin ditanyakan, saya permisi." Pamit dokter boy dengan tersenyum manis.

"Terimakasih dok."

"Pengen pulang, gak betah disini." Ujar Raden mencerutkan bibirnya. Sang Raden bisa bersikap imut? Sungguh di luar ekspetasi! Memang, Raden sangat berbeda jika ia bersama nenek kakeknya. Raden di luar terkenal dengan sikapnya yg cuek, cool, dan tegas. Tetapi Raden yg di rumah nenek dan kakeknya, terlihat murah senyum, menggemaskan, suka bercanda dan masih banyak lagi.

"Semua orang juga gak betah tinggal dirumah sakit. Sabar dong, mangkanya jika disuruh minum obat dan makan tepat waktu itu mau." Sahut kakek Joy yg datang dari luar secara tiba-tiba.

"Kabur aja deh.." celetuk Raden asal.

"Jangan aneh-aneh, jangan mikirin dulu pulang. Ayo makan dulu, abis itu minum obat." Ucap nenek Kinan yg mengambil satu mangkuk makanan di nakas dekat Raden.

"Obat terus, bosen." Cicitnya

"Kalo gak minum obat, kapan mau sembuh. Katanya mau cepet pulang, biar bisa ketemu sama geng mu itu." Bujuk nenek Kinan

"Yaudah iyaaa" akhirnya Raden pun makan dan minum obat, setelah dibujuk oleh sang nenek.

Setelah meminum obat, kakek Joy dan nenek Kinan sedang di pusingkan dengan permintaan Raden yg terus-menerus merengek ingin pulang seperti anak kecil yg tak di belikan mainan oleh ibunya.

"Ayolah kek, rumah sakit ini kan milik kakek, ayok pulang.." rengek Raden yg berusaha membujuk sang kakek agar dirinya bisa pulang.

"Kau belum pulih, baru mendingan. Jangan keras kepala, sifat Adi sangat menurun pada kau, sangat keras kepala!" Ujar kakek Joy yg masih terduduk di sofa.

"Jangan samakan aku dengan papah, aku bukan anak papah." Celetuk Raden dengan ketus.

"Lalu, kau anak siapa?" Tanya kakek Joy dengan menaikan satu alisnya menatap Raden.

"Entah. Dari dulu aku tidak menginginkan orang tua seperti mereka." Jawabnya jujur.

"Tidak boleh seperti itu, mau bagaimana pun juga mereka orang tuamu, ibumu yg melahirkan mu, ayahmu yg menafkahi mu." Tegur lembut nenek Kinan mengelus pundak Raden yg berbaring di brangkar.

RADEN || ON GOING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang