5. KERECEHAN DI MARKAS!

10 1 0
                                    

Typo tandain!

Selamat membaca!

Sore harinya semua anggota 'Eagle king' sedang berkumpul di markas.

"Aaaaa... Setan! Bajingan lu!" Teriak Dika dari arah belakang markas

"Anjir! Si Dika kenapa tuh?" Kejut Gama

"Lu kenapa njir? Tiba-tiba teriak kek yg liat setan." Heran Rio yg tengah duduk di kursi, melihat Dika berlari menghampiri mereka.

"Gue liat setan, tadi ada putih-putih di pohon belakang markas." Jawab Dika yg mengelus tangannya menetralkan rasa merinding nya.

"Lagian lu ngapain Maghrib-maghrib gini di belakang markas!" Omel Rio

"Iya. o'on banget, Maghrib tu langit udah mulai gelap, elunya malah ke sono ngapain coba?" Omel Samudra heran, tak habis pikir dengan tingkah temannya ini.

"Ya gua lagi ngadem, gak tau kalo ternyata di Sono ada Kunti." Sahut Dika

"Ngadem disini juga bisa Ogeb, AC dimana-mana, masih kurang?" Geram Gama

"Ya kan beda." Cicitnya

"Biarin aja, ntar kunti nya nyamperin elu karena elu dah ganggu dia." Ucap Rio menakut-nakuti

"Iya loo.. ntar mbak kunti nya ngajak lu jadi temennya, nanti lu punya temen Kunti. Iiihhh.. seremm.." Samudra pun ikut menakut-nakuti Dika

"Mending di jadiin temen, kalo nanti di jadiin pacarnya gimana lu, bang." Ucap Vero

"Ih, jangan gitu laahh.." ucap Dika ketakutan

"Hayoo loh bang..." Seru putra menunjuk Dika

"Bodo amat, gue gak percaya sama kalian." Ujar Dika

"Tapi nanti kalo ternyata dugaan kita bener gimana?" Ucap Gama semakin memojoki Dika

"Gak bakal, lagian wajar aja kalo Kunti itu suka sama gue. Secara kan gue ganteng." Ucapnya sombong dengan menyisir rambutnya ke belakang.

"Sabodo maneh we lah." Ucap Rio pasrah menggunakan bahasa sundanya

(Terserah kamu aja lah.)

"Berisik!" Sarkas Raden

Setelah drama itu, hening lah tidak ada yg bersuara. Semuanya sibuk dengan kegiatannya masing-masing, ada yg bermain ponsel, laptop, PS, ada juga yg rebahan.

Meong..

Terdengar suara kucing imut berbulu putih yg menghampiri Gama, si pemiliknya.

"Ehh.. anak gue, apa sayangg.." sapa Gama gemash dengan menggendong kucing itu ke atas pangkuannya.

Meong.. meong..

"Apa? Mau makan? Kan tadi udah." Ucap Gama berbicara dengan kucing itu. Tiba-tiba kucing itu turun dari pangkuannya, lalu menghampiri cicak yg jatuh ke lantai. Lebih tepatnya, ingin menerkam cicak itu.

"Amo.. kasihan cicaknya kamu makan, nanti kalo mama cicaknya nyariin dia gimana?" Omel gama pada amo, kucing miliknya.

"Gila Lo! Ngomong sama kucing." Tegur Rio

"Enak aja, enggak lah!" Sahut Gama

"Kucing lu juga kayak nya gila, mau-mau aja punya majikan gesrek modelan elu." Celetuk Rio. Tiba-tiba, muncul lah ide jahil dari otak Gama, Gama pun mengambil amo dari lantai lalu melemparkannya ke hadapan Rio.
Sontak, Rio pun menjerit dan menghambur kedalam gendongan Dika. Karena refleks, Dika pun ikut menjerit.

"Aaaa... Kucing sialan! Bajingan! Pergii!" Teriak yg ketakutan dalam gendongan Dika ala bridal style

"Bwahahahahaha..." Tawa semua anggota

RADEN || ON GOING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang