13; announcement

260 44 54
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🦋🦋🦋


Hans melemparkan ponselnya ke arah kasur dengan kasar, ia menjerit penuh emosi membaca pengumuman dari Pak Rahmat yang di sampaikan lewat grup. Urat-urat di lehernya nampak terlihat, kedua tangannya Hans kepal.

"Sialan!" umpatnya yang merasa kesal.

Bagaimana bisa dirinya ranking 3 umum pararel sepertinya ini tidak lulus seleksi olimpiade? Dan juga, kenapa gadis pembawa sial itu kepilih untuk mengikuti olimpiade. 4 kategori sekalipun pula, benar-benar diluar ekspektasi.

"Bangsat lo Ledezma, anjing." maki Hans, melemparkan barang yang ada disekitarnya hingga pecah hancur berkeping-keping.

Sekar yang mendengar suara bising dari kamar sang anak lantas masuk tanpa mengetuk. Ia tersentak kaget melihat pemandangan kamar anaknya yang berantakan seperti kapal pecah.

"Astaga, Hans ada apa ini? What happened to you?" tanya Sekar yang syok.

Hans memandang sendu Mamanya itu, ia berjalan ke arah Sekar. Memeluk tubuh Ibunya dan menangis sejadi-jadinya dipelukkan hangat sang Ibu.

"Kenapa? Kok anak mama nangis sih?" tanya Sekar lagi, sambil mengelus punggung sang anak.

"Ma, Hans enggak kepilih olimpiade. Justru anak pembawa sial itu yang kepilih." tangisnya pecah dalam dekapan sang ibunda.

"Apa? Kok bisa anak Mama yang juara umum 3 pararel ini enggak kepilih? Justru malah anak pembawa sial itu? Ini enggak bisa di biarin, Mama enggak terima." ujar Sekar menggebu-gebu.

"Hans, harus gimana Ma?"

"Kamu tenang sayang, Mama akan labrak guru kamu." jawab Sekar menenangkan sang anak.



𝐋𝐄𝐃𝐄𝐙𝐌𝐀 [Hiat Sejenak]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang