6; long debate
🦋🦋🦋
Gunjingan kembali terdengar melalui bisik-bisik para murid setelah mendengar ucapan yang terlontar dari mulut Ledezma. Mereka terlihat saling menatap satu-sama lain dengan cengo. Hans yang mendengar jika para murid mulai bergunjing dengan opini mereka pun berteriak kencang membuat suasana menjadi hening kembali.
Teriakan dari Hans itu di susul oleh perkataan yang terlontar dari mulutnya. "Kalo ngomong jangan sembarang lo, Kakak gue enggak mungkin ngerampas gituan. Lo pikir kita miskin sampai enggak bisa beli inhaler yang harganya kecil itu? Lagian, buat apa juga Kakak ngerampas gituan lo pikir Kak Hansen penyakitan kayak lo." lontar nya dengan kesal.
"Gue ngomong sembarangan buat apa enggak guna b-"
Hans menyela perkataan Ledezma. "Halah, lo bisa aja iri sama Kakak gue kan. Hidup lo kan emang penuh ke irian makanya lo bisa fitnah Kak Hansen karena lo iri dengan kehidupan Kak Hansen. Di banding dengan Kak Hansen hidup lo itu flat, enggak guna, lo culun, lo tolol, selalu jadi korban rundungan. Apalagi lo yang enggak pernah dapatin kasih sayang sama perhatian orang tua makanya lo fitnah Kak Hansen."
Wajah tampan Hans tertoleh kesamping akibat tamparan keras yang ia terima dari Ledezma. Ledezma menatap malas Hans dengan rahang mengeras, kedua tangannya pun ia kepal sekuat-kuatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐄𝐃𝐄𝐙𝐌𝐀 [Hiat Sejenak]
Fiksi Penggemar"𝐁𝐚𝐧𝐠𝐤𝐢𝐭 𝐝𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐥𝐚𝐬, 𝐛𝐮𝐤𝐭𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐤𝐚𝐮 𝐛𝐢𝐬𝐚." 𝓚ehadirannya yang tak di harapkan membawanya kepada seorang lelaki baik hati yang mau menolongnya, kembalinya ia bukan cuma menampilkan perubahan...