Chapter 4

3.2K 393 24
                                    

Gitta terbangun dari tempat tidurnya karena alarm di pagi hari. Walaupun hari ini sekolah mereka libur karena tanggal merah, tetapi Gitta tetap bangun pagi untuk lari pagi.

"Woy! Pada mau lari pagi gak?" tanya Gitta kepada sepupu-sepupuhya yang masih tidur. Tetapi tidak ada satu orangpun yang menggubris pertanyaan Gitta.

"Ih! Diajakin hidup sehat malah kayak gini. Ya udah gue pergi sendiri aja." Gitta melihat ke dapur dan, yang ia lihat adalah serbuk-serbuk roti yang telah habis dan coklat di meja dapur. Sudah diduga oleh Gitta, semua ini adalah kelakuan Athena, dia paling malas bersih-bersih. Lalu, ketika Gitta membuka kulkas, isinya kosong melompong.

"Sialan! Gue makan di Taman aja nanti," kata Gitta dan keluar rumahnya. Gitta lari ke taman, membutuhkan waktu 5 menit untuk ke Taman.

Ternyata, lumayan juga yang berjualan di Taman tersebut. Ada yang jualan Es Krim, Es Cendol, Ketoprak, Nasi Kuning, dan masih banyak lagi. Tetapi Gitta ingin makan Roti Kasur Keju, cuman ada di Sari Roti. Dengan tiba-tiba Abang Sari Roti lewat di depan Gitta. Gitta langsung menyetopnya untuk membeli Roti.

"Bang, bang!" kata Gitta. Abang Sari Roti tersebut kaget dan kehilangan keseimbangannya.

"Lha, malah jatoh." Gitta dengan cepat membantu Abang Sari Roti itu.

Lalu ada seorang cowok yang membantu Abang Sari Roti tersebut. Untung saja barang dagangannya tidak apa-apa, cuman Abang Sari Rotinya basah karena kena becek. Niat Gitta ingin membeli barang dagangan Abang tersebut masih ada karena cacing-cacing di perutnya ingin diisi oleh sesuatu.

"Bang, Biasa," ucap cowok itu.

"Bang, mau Roti Kasur Keju ya," kata Gitta berbarengan dengan si cowok entah siapa namanya.

"Mas, Mbak, Kasur Kejunya tinggal satu," kata Abang Sari Roti.

"Gue duluan nggak mau tau!" ucap si cowok dengan angkuh.

"Gak bisa! Gue duluan, gue yang nyetop si Abang sampe si Abang jatoh," ucap Gitta keceplosan

Cowok itu menatap Gitta dengan Sinis, seperti ingin memakan Gitta dan Gitta pun menatap cowok itu. Tanpa mereka sadari, Abang Sari Roti tersebut pergi tanpa sebab. Ketika Gitta ingin mengambil duit ia sadar bahwa Abang Sari Roti itu sudah tidak ada di tempat.
"Lo sih! Gue harus ke Mini Market deh demi beli Roti! Gak mau tau lo harus nganterin, gue gak kuat lagi jalan kaki!" omel Gitta.

"Lo juga salah! Kan bisa aja lo mesen yang lain, Roti Krim Keju kek, apa kek, jangan Kasur Keju!" dengan tak mau kalah, si cowok tersebut mengomel.

"Naik!" perintah si cowok tersebut. "Tapi nanti pas balik, lo balik sendiri!"

Dengan kesal, Gitta naik ke motor cowok tersebut. Cowok yang sampai sekarang Gitta tidak tahu namanya itu langsung mengebut ke Mini Market terdekat. Melihat Roti Kasur Keju tinggal dua, Gitta dan cowok itu langsung mengambilnya dengan cepat. Setelah itu, mereka pulang sendiri-sendiri. Gitta yang sedang melahap rotinya itu jalan kerumahnya. Memang sedikit jauh, tapi Gitta sudah biasa.

Sesampainya di rumah, ternyata Hafisa sudah bangun dan sedang menonton TV. "Fis, cucian udah lo angkat kan?"

"Oke, gue mandi duluan ya!!" kata Gitta ke kamar mandi. Tetapi, sayangnya dia telah keduluan oleh Riana.

"Ri, gue bau kampret! Lo kenapa nyerobot duluan ih!" omel Gitta. Gitta tidak betah dengan keringet yang menempel di tubuhnya. Setiap habis lari pagi, ia selalu mandi terlebih dahulu. Kali ini, dia harus menunggu Riana yang sedang di kamar mandi.

"Cepetan!" ucap Gitta sambil menendang pintu toilet. Sembari menunggu Riana di dalam, Gitta ikut nonton TV bersama Hafisa.

***

The Quirky Records of Friday NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang