Athena menaiki motornya dan langsung pergi meninggalkan wilayah sekolah, hari ini Athena harus pulang lebih cepat karena guru di sekolahnya mengadakan rapat dadakan. Perempuan dengan rambut yang di ombre berwarna tosca itu memarkirkan motornya di halaman depan rumah.
Begitu membuka pintu rumah, Athena langsung pergi ke dapur untuk mencari makanan yang bisa dimakan, sedari tadi perutnya sudah ribut minta untuk di isi. Padahal sebelum saat jam istirahat, Athena sudah menyuguhkan perutnya dengan satu mangkok bakso dan 5 bungkus snack.
Athena mendecak kesal begitu melihat kulkas mereka yang hanya berisi minuman kaleng, cuaca yang begitu panas membuat Athena mencepol rambutnya sebelum mengambil kembali kunci motor dan meninggalkan rumah untuk pergi ke rumah makan padang langganan yang berada tidak jauh dari rumah.
Athena melangkahkan kaki ke rumah makan padang langganannya itu, ia sudah tidak sabar untuk menyuguhkan kembali perutnya dengan makanan padang. Athena melangkahkan kaki dengan terburu-buru sehingga menabrak perempuan di depannya. "Duh, jalan yang bener dong lo!" gerutu Athena karena bokongnya sudah mencium jalan, bagian belakang rok abu-abunya terdapat bercak cokelat kecil membuat Athena menggeram kesal.
"Heh, lo liat gak nih rok gue! Tanggung jawab gak lo? Jalan tuh pake mata!" bentak Athena tanpa memedulikan lingkungan sekitar dan membuat perempuan di hadapannya itu terloncat kecil mendengar teriakan Athena.
"Ya, biasa aja dong lo! Suara udah kayak toa masjid deket rumah gue aja. Lagian, kan, gue gak sengaja!" ucap perempuan itu sambil menyisir rambutnya yang berwarna cokelat terang membuat Athena semakin kesal.
Baru saja Athena mau menjambak rambut perempuan tersebut sebelum perempuan yang sedang melayani pembeli di rumah makan padang itu menyela mereka, "HEH! HEH! PANIANG PALO AWAK NI DEN, MAU BELI ATAU MAU BERANTEM DI SINI?"
Athena mendengus kesal sebelum berjalan masuk sambil menabrak bahu perempuan dengan make-up yang terlihat berlebihan itu membuat gadis tersebut menabrakkan kepalanya ke kaca yang berada di belakangnya berisi makanan padang.
Sambil mengantri, Athena mengedarkan pandangannya ke sekeliling rumah padang yang sedang ramai tersebut karena sedang jam makan siang. Pandangan Athena terhenti begitu melihat cowok dengan seragam yang sama dengannya sedang mengikat rambut gadis kecil berumur 8 tahun dengan ikat rambut berwarna merah muda sebelum mengecup pipi kedua gadis kecil tersebut membuat gadis kecil itu tertawa kecil. Athena tersenyum dengan lebar. Ini tandanya gue berjodoh sama Dipta kali ya, batinnya dengan senyum lebarnya.
"Mau pesan apa, dek?" tanya lelaki yang berada di balik meja kasir, Athena menjinjit sedikit untuk melihat makanan yang dipajang.
Athena mengetukkan jarinya ke dagu sebelum menjawab, "Ayam pop, rendang jengkol sama otak sapi terus kikilnya juga boleh ya, Da." Tutur Athena membuat lelaki di depannya memandang dengan aneh.
"Rendang jengkol?" gumam lelaki itu yang masih bisa didengar oleh Athena.
"Iya, rendang jengkol. Masih ada, kan?" Lelaki itu mengangguk kepalanya sebagai jawaban untuk Athena sebelum menyebutkan jumlah uang yang harus Athena bayar. Athena mengelurkan uang dari dompetnya dan mengambil nomor urut yang dikasih lelaki tersebut.
Athena melangkahkan kakinya menuju ke arah Dipta dan adiknya sambil tersenyum lebar terpampang jelas pada wajahnya. "Eh, Dipta-nya gue lagi makan di sini juga ya? Sama dong! Duh , jodoh emang gak kemana ya...." Ucap Athena lalu menjatuhkan dirinya di depan kursi yang di duduki Dipta membuat lelaki itu membelalakkan matanya.
"Antena! Kok, mukanya cemong dekil gitu, sih? Jorok deh, mainannya kayak kuda nil, di lumpur gitu!" ucap Dinta membuat Dipta yang berada di sebelah nya tertawa kecil, sedangkan Athena memandang sebal Dinta. "Bang, pindah aja yuk. Dinta gak mau deket-deket sama Antena, nanti aku kena kumannya dia, ih." Athena memundurkan kursinya bermaksud untuk menghampiri adik Dipta dan menahan agar tidak pindah tapi malah menyenggol lelaki dengan 5 piring bertumpuk yang berisi berbagai makanan ditangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Quirky Records of Friday Night
Teen FictionFour girls, one house. Apa jadinya kalau empat orang gadis remaja yang sedang having the time of their life diletakkan di dalam satu rumah? Piring kotor yang menumpuk, jemuran lembab yang terlambat diangkat, kain kusut yang menunggu untuk disetrika...