4. Bulan

450 53 0
                                    

Author pov

.
.
.
.
.

Di sekolah.

Dyan sendirian di sekolah karna kezie tidak hadir hari ini, mungkin banyak yang berteman dengan dyan karna dyan anak yang baik dan lembut, tapi bagi dyan hanya kezie seoarang sahabat baik dyan.

"Aaa bosen banget gue hari ini" Ucap dyan dan menjulurkan tangannya di atas meja.

"Oi dyan, mana cupu" Ucap angel yang melihat dyan sendirian.

"Ih angel jahat banget sih omongannya" Dyan tak suka.

"Iyaaa, mana kezie?" Angel memperbaiki.

"Tadi malem dia bilang mau cek kesehatan" Ucap dyan.

"Oh"

"Ehem kangen kezie ya" Ucap dyan.

"Dih apa sih" Ucap angel.

"Angel, rania kantin kuy" Ucap oliv merangkul bahu angel dan rania.

"Ayokk" Angel berdiri.

"Angel?" Ucap dyan menggenggam tangan kiri angel.

"Ha apa?"

"Ikut" Dyan dengan muka melasnya.

"Ya udah ayok" Angel dengan santainya.

"Yeey" Dyan langsung berdiri.

Sepanjang koridor oliv dan angel rangkulan berdua sedangkan dyan terus merangkul tangan rania.

"Rania kemaren lo keren banget, pas lo smash kan, BAM! langsung KO regu B" Dyan memperagakan cara smash dengan tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya masih merangkul rania.

"Tapi lain kali jangan pamerin perut lo depan umum ya" Dyan menepuk-nepuk perut rania.

Rania berhenti melangkah dan dengan sinisnya menatap dyan.

"Hehe" Dyan hanya cengar-cengir.

"Oh ya Ran kenapa nggak ikut club volly aja, lo tinggi, kuat kalo lagi serius, trus lo tanggep" Dyan sangat cerewet.

"Bisa bisanya lo tau kesalahan Icha pas nyemash, lo tiba tiba dateng ke gue, Hap! meluk gue" Dyan menyipitkan matanya.

"Kayak minato si kilat" Dyan membayangkan karakter minato di anime naruto.

Rania hanya diam mendengarkan ocehan dyan dan terus berjalan menyesuaikan langkah dyan.

"Angeeel, rania diem terus ih" Dyan merengek.

"Kalo rania nggak heran yan, dia tu hemat energi" Ucap oliv.

"Hahaha, serba hemat dia yan, hemat ngomong hemat tenaga" Angel tertawa.

"Satu yang nggak hemat ngel"

"Apa?"

"Rania nggak bisa hemat uang" Ucap oliv

"Hahahaha" Mereka bertiga tertawa dan rania hanya diam mendengus kesal.

.
.
.

Di kantin.

"Lo kenapa mesen bakso terus yan, nggak bosen apa?" Ucap angel.

"Enggak, enak soalnya" Ucap dyan yang terus melahap baksonya.

"Oh ya btw kalian bertiga semenjak kelas sebelas ini, kenapa slalu jahatin kezie"

"Tck yaah karna dia udah ngerebut Bryan dari gue yaan, lo nggak tau aja rasanya gimana" Ucap angel.

"Kenapa nggak jahatin Bryan aja, kan dia yang deketin kezie"

"Kalo kezie nggak centil, Bryan nggak akan deketin kezie ngel" Angel terus membela diri.

Who Will Be Mine? (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang