26. Munajat yang Hinggap

287 27 13
                                    

Author pov

.
.
.
.
.

Dyan berjalan di tempat yang sangat luas, tak terlihat sisi dan sudut di tempat itu, dyan berjalan tak menentu sampai dimana ia bertemu perempuan yang ia rindukan, perempuan itu sangat jauh darinya saat ini.

"Rania?" Dyan terhenti.

Rania berbalik melihat dyan, hanya menatap tanpa berkata.

"Rania__" Dyan berlari menuju rania.

"Rania___ rania__ tunggu rania__" Dyan terus berlari menuju rania yang masih terasa jauh.

"Rania___ rania__rania!__" Dyan terus berlari, terjatuh, dan kembali berlari.

Dyan tak henti henti menyebut nama rania.

"Rania__ rania___"

Dyan terhenti karna tepat di depannya ada jurang yang sangat dalam dan curam.

Dyan melihat ombak kuat di dalam jurang yang menghantam karang.

Dyan kembali melihat rania yang hanya tersenyum menatapnya.

"Rania__ jangan pergi___ rania___" Dyan terduduk lemah.

"Rania__" Dyan melihat rania membalikkan tubuhnya meninggalkan dyan.

"Rania!!__ jangan per__gi__ rania__" Dyan berdiri, tanpa rasa takut dyan melompat ke jurang.

.
.
.
.
.
.

"RANIA!!" Dyan terbangun dari mimpi buruknya.

"Dyan?" Angel yang terus terus menangis setia menunggu dyan siuman.
Angel menggenggam tangan dyan.

Dyan bernafas dengan cepat, melihat infus di tangannya, dyan mencabut dengan kuat.

"Mrgh!" Dyan merasa perih.

"Dyan?, lo mau kemana?" Angel menahan dyan.

"Rania__ rania__" Dyan langsung menangis, dyan tak sadar siapa yang di sampingnya saat ini, dyan hanya memikirkan rania.

Dyan menepis tangan angel tanpa sadar, ia hanya ingin bertemu rania.

"Rania__ran__nia___ rania_" Dyan merasa pusing dan lemah.

"Iya dyan__ kita ke tempat rania ya__" Angel yang masih menangis menuntun dyan, dan dyan tak menepis.

.
.
.
.

"SEMUANYA MINGGIR, KEADAAN DARURAT!" Dokter menahan darah rania sambil mengarah ke ruang operasi.

Oliv kezie dan Jessie juga ikut berlari begitu juga Daniel sedangkan leo mengurus TKP bersama pihak polisi.

Para petugas rumah sakit dengan sigap mendorong ranjang rania.

Rania masih memejamkan matanya, hanya mendengar gema suara tangisan, dan teriakan panik.

Rania hanya merasakan seluruh tubuhnya sangat dingin.

"Dyan?" Rania hanya mengingat nama itu.

"Ingat rania___ dyan orang yang sangat lo cintai__" terakhir kalinya rania mengingatkan dirinya.

"Dyan___" Kini rania benar-benar tak sadarkan diri.

.
.
.
.

"Mohon tunggu di sini" Ucap petugas rumah sakit menahan kezie.

Kezie Jessie dan oliv hanya menangis.

Who Will Be Mine? (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang