30. I like U the most

276 17 2
                                    

Author pov

.
.
.
.
.

Di depan kelas.

"Raniaaa" Dyan langsung memeluk rania.

"Lo gapapakan?" Dyan sedikit mendongak menatap rania.

"Gapapa" Rania tersenyum.

"Kak dyan kita minta maaf" Ella sindy aulia dan sarah membungkukkan tubuhnya.

Dyan kesal dan langsung merangkul rania untuk masuk ke kelas.

"Maaf kak dyan, kita nyesel dengerin kak Hendra bicara tentang kak rania"

Dyan menghentikan langkahnya dan menatap Ella.

"Kalian denger dari siapapun itu, harusnya kalian cari tau dulu tentang rania, jangan langsung labrak rania, terlebih kalian nyakitin rania" Dyan dengan nada dinginnya.

Ella dan lainnya sangat menyesal dan merasa sesak saat melihat sikap dyan yang sangat dingin seperti ini, inilah pertama kalinya mereka mendapat sikap dyan yang sangat dingin.

"Kalian g tau sakitnya gue yang hampir kehilangan rania, gue g tau kalo gue hidup tanpa rania_" Dyan menangis.

"Dyan" Rania langsung memeluk rania.

"Dyan, mereka cuman pengen lo sama orang yang terbaik, mereka g salah, udah ya, lagian gue gapapa kok_" Rania dengan lembutnya memeluk dyan.

"Kalian pergi ke kelas aja ya, tuh bel udah bunyi, dyan gapapa, maaf ya" Rania tersenyum menatap Ella dan teman-temannya.

"Maaf kak rania, maaf kak dyan" Mereka membungkuk dan pergi dengan hati yang masih terasa sesak.

Semua isi kelas dan siswa di koridor hanya melihat kejadian saat ini.

"Duduk yuk" Rania menuntun dyan ke kelas.

Sedangkan dyan terus menggenggam rania.
Rania ke kamar mandi dyan juga ikut, kemanapun rania pergi dyan slalu ikut.
Rania hanya menuruti sikap dyan yang sangat posesif.

.
.
.
.

Di depan rumah rania.

"Kak raisha lagi keluar kota ikut papa sama mama, karna kak raisha g ada di rumah, lo bobok sini ya" Rania senang.

Dyan hanya diam dan memarkirkan mobilnya di depan rumah rania dan raisha.

Dyan membuka seatbelt rania dan membawa tas rania.
Dyan menuntun rania dan masih diam.

.
.
.

Dyan membuka pintu kamar rania, dan meletakkan ransel milik rania dan miliknya di atas meja belajar.

"Dyan laper nggak, mau gue masakin atau kita pesen? Atau kita makan di luar aja?"

Dyan masih diam.

"Oh ya, g jauh dari sini ada yang baru buka warung bakso lho, kata kak raisha enak kok, gimana kita kesana aja?"

Dyan masih diam dan hanya melihat foto di atas meja rania, foto dyan dan rania di photobox saat mereka belum jadian.

Dyan membayangkan apakah ini nyata?, rania menjadi kekasihnya saat ini, apakah saat ini benar benar rania dan bukan orang lain.

"Dyaaan kok lo diem aja sih, gue kayak ngomong sendiri" Rania mendekati dyan dan memeluk dyan dari belakang.

Dyan sedikit terkejut dan sedikit menjauh karna masih mengingat saat Emmy membekapnya dan menyentuh tubuhnya.

"Dyan lo kenapa?" Rania bingung.

"Maaf rania, gue_" Dyan membalikkan tubuhnya dan menatap rania, dyan memeluk dirinya sendiri.

Who Will Be Mine? (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang