Author pov
.
.
.
.
."Kak Ran, kakak dimana?"
"Rachel, kakak di sini, kakak di sini" Ucap Rania sesenggukan, dan masih mengelus kepala Rachel.
"Rachel please jangan tinggalin kakak, Rachel bertahan ya"
"Maaf kak,, Rachel udah nggak kuat kak" Rachel menatap plafon ruang ICU dengan tatapan kosong.
"Rachel please! Jangan tinggalin kakak" Rania tak tahan terus menangis.
"Rachel nggak akan pernah ninggalin kakak, Rachel slalu ada di hati kakak" Rachel tersenyum.
"Kakak jangan pernah benci mama papa ya"
"Rachel"
"Kakak mau janji?" Rachel berusaha mengangkat jari kelingkingnya.
"........"
"Kakak?"
"Iya kakak janji, kakak janji, kakak nggak akan benci mama sama papa" Rania membalas kelingking Rachel.
"Rachel pamit ya kak, Rachel sayang kakak" Rachel tersenyum manis dan menghembuskan nafas terakhirnya.
"RACHEL" Rania mencengkram tangan Rachel yang sudah tak berdaya.
"Rachel please, Rachel"
" RACHEEL"
.
."Nggak nggak, Rachel jangan tinggalin kakak"
Rania terbangun dan membuka matanya pelan pelan, ternyata mimpi, lagi dan lagi mimpi itu terus terulang.
Rania berusaha duduk, Rania mencengkram dadanya karna terasa sangat sesak.
"Rachel, kakak kangen banget sama Rachel" Rania menangis.
Setelah sekitar 2 tahun perginya Rachel, saat Rania duduk di kelas 3 SMP dan Rachel duduk di kelas 1 SMP, Rania selalu bermimpi kejadian terakhir bertemu Rachel.
Mimpi yang selalu membuat Rania tak bisa merelakan kepergian Rachel dan semakin membenci kedua orangtuanya.
Rania yang sudah kehilangan adik satu satunya yang sangat dia sayangi, pergi meninggalkannya tanpa belas kasih, dia meninggalkan Rania sendirian menghadapi dunia.
.
.
.
.
.
.
."Mereka bilang kehilangan seseorang lambat laun akan terlupakan, tapi tidak untukku" ~Rania.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Will Be Mine? (END)
Novela JuvenilHanya sedikit melengkapi cerita PLEASE BE MINE. Dan ini termasuk cerita yang aku suka bgt... Bagi yang belum baca ceritanya, boleh dan silahkan baca ceritanya hanya 33 bab. G baca jg gapapa... . . . . Deskripsi Dan yang kita tahu, Dyan adalah anak...