5. Terusik

454 54 3
                                    

Author pov

.
.
.
.
.

Koridor sekolah.

"Lo Emmy anak VIII F kan?" Ucap dyan.

"I_iya dyan, i_itu gue, jadi lo udah inget" Emmy dengan wajah gembira.

"Mmm ingett" Dyan mengangguk kuat.

"Syukurlah" Emmy lega.

"Makasih ya udah nolongin gue"

"Hoho gapapa" Dyan bangga.

"Kok lo bisa inget banget sih, gue aja lupa"

"Kar_karna cuman lo yang berani sama mereka, temen kelas gue nggak ada yang berani_ mereka hanya diam ketika gue di bully" Emmy mengepalkan tangannya.

"Emmy?" Dyan melihat Emmy seperti menggeram.

"Makasih ya dyan" Emmy menggeleng dan tersenyum manis.

"Syukurlah kalo hidup gue berguna buat lo hehe" Dyan menyeringai.

"Dyan" Emmy terpana dan merasa ingin menyentuh pipinya yang menggemaskan.

"Eh itu kezie" Dyan yang senang melihat kezie berjalan sendirian di Koridor.

"Gue kesana dulu my"

"ZIEEE" Dyan langsung berlari menghampiri kezie yang sudah sehari tidak masuk sekolah.

Dyan seperti sangat merindukan kezie.

"Dyan....." Emmy mengepalkan tangannya.

"Lagi dan lagi" Emmy merasa kesal.

"Kenapa gue nggak bisa terus terang, kenapa gue pendiem banget" Emmy merutuki sikapnya yang tak bisa berubah.

.
.
.

Di kantin.

"Akhir akhir ini gue sendiri terus, ini semua karna mereka suka jahatin kezie aaargh" Dyan yang melihat baju kezie sangat kotor.

"Eh kezie kok bisa deket ya sama jessie, nggak, nggak boleh deket deket, ntar gue sendiri hiks" Dyan masih berbicara sendiri.

"E... Hai dyan" Emmy sedikit gugup.

"Eh Emmyy sini sini duduk" Dyan senang melihat ada teman bicara.

"Oh i_iya, dyan sendirian aja"

"Hooh kezie lagi ke toilet"

"Owh_, dyan?!"

"Iya miy?"

"Lo deket banget ya sama kezie?

"Jelas doongg, kezie tuh sahabaaaaat baik gue"

"Oh_ iya" Emmy menahan rasa.

"Hooh dia slalu ada buat gue"

"Em.. Sayang banget kayaknya ya" Emmy senyum getir.

"Hoho itu sangat jelas" Dyan sok bahasa baku.

"Andai dari dulu gue berani ngobrol sama lo yan" Ucap Emmy dengan lirih.

"Ha?" Dyan sedikit pekak.

"Oh nggak nggak"

"Hihi Emmy masih sama kayak dulu ya, pendiem bangeet" Ucap dyan.

"Aa,, haha ee,, i_ iya yan, di kelas gue juga diem aja"

"Ngobrol atuh Emmy, masih ada yang ganggu lo ya?"

"Ka_kadang yan, tapi gapapa kok, yang penting gue sekarang udah berani ngobrol sama dyan" Emmy tersenyum.

"Pokoknya kalo lo butuh bantuan, gue siap bantuin lo miy"

Who Will Be Mine? (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang