three

14 9 3
                                    


Aku harap ‘kita’ dipertemukan untuk ‘selamanya’

°°°

Kamu sibuk? Mau ketemu?

Starlla membaca ulang pesan yang dikirim Kala tadi siang, pesan itu belum ia jawab. Itu adalah pesan terakhir cowo itu sebelum dia off karena hingga sekarang tanda online nya tidak berubah ’14.20’.
Ia tidak tau harus membalas apa. Bagaimana tidak, orang tuanya pasti melarang nya keluar sore sore bagini. Di sisi lain gadis itu ingin membalas ‘iya’ pesan itu, ingin bertemu seseorang yang menjadi alasan nya bahagian belakangan ini dan ia ingin menceritakan masalahnya akhir akhir ini.

Ia menutup ponsel nya lalu bergegas keluar dari kamar ketika suara soya- mama nya. “Belikan mama barang barang ini.” Soya menyodorkan kertas yang berisikan barang barang yang ia butuhkan. Gadis itu kembali ke kamar nya mengambil hoodie ungu yang biasa ia gunakan, lalu keluar- masuk lagi mengambil ponsel.
“Aku pergi ya.” pamit Starlla, sambil berjalan keluar rumah.
Gadis itu mulai mengetik pada benda pipih yang berada di tangan nya,

Starllaa : ayo mau ketemu dmn?
Starllaa : tpi aku ga bisa lama, gapapa?

Dari rumah nya ke supermarket sekitar 20menit jika berjalan kaki. Setelah membalas pesan itu Esha memasukkan ponsel nya kedalam saku sebelum akhirnya beberapa pesan kembali masuk,

Kalandra samudra : Kamu dimana? Aku otw
Kalandra samudra : Aku jalan ke supermarket dkt rumah

Starlla melanjutkan perjalanan nya kira kira 10menit lagi gadis itu baru akan sampai. Jalanan sepi karena ini memang bukan jalanan utama yang biasa dilewati kendaraan.

TIT   TIT  TITTT

Suara klakson dari belakang mambuat gadis itu sedikit kaget,
“Naik! ga baik cewe jalan sendiri malam malam gini” cowok bermata hitam legam itu menatap nya teduh, Marvin menarik senyum ketika melihat Esha baru menyadari ialah yang memintanya naik.

“Buat kaget aja si” kesal Starlla.

“Maaf nona,” Kala menurunkan pijakan kaki motor nya untuk gadis hoodie ungu itu.

Sepanjang perjalanan menuju supermarket, keduanya tidak banyak bicara. Suasana malam ini cukup dingin, karena sepertinya akan datang hujan seperti sebelum sebelum nya.

“Gimana hari ini?” Sebuah kata kata sederhana yang cukup berarti untuk seorang seperti Starlla. Namun sepertinya gadis itu enggan membahas masalah nya sekarang, ia hanya menginginkan dekat dengan lelaki ini untuk waktu yang sebentar.

“Aku lagi ga mau bahas itu gapapa kan?”

Kala mengerti arah perkataan perumpuan itu, Starlla selalu enggan membahas sesuatu jika itu baru saja terjadi. Ia selalu akan menunggu kapan gadis itu siap bercerita tanpa harus memaksa nya.

“Aku selalu ada kapan pun kamu butuh aku. ingat selalu ya, La?”

Ucapan laki laki itu mampu membuat mata nya berkaca kaca. Hal yang tidak pernah ia duga datang tanpa aba aba lalu membuat nya memberi ruang besar untuk seseorang yang lagi ada bersama nya sekarang.

You're my Otherhalf Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang