duabelas

4 4 3
                                    

Terkadang bukan cinta yang membuat luka, tapi orang tualah yang menghacurkan segalanya.

°°°

Sudah dua bulan pembelajaran di tahun ajaran baru. Waktu selluruh siswa/i kelas XII benar benar tinggal sedikit.

"La, kalau nanti kita lulus jangan lupain gue ya" pinta Ryan kepada Starlla

"Gue juga La" lanjut Daren, "Lo ber tiga juga jangan lupain gue," ucap Daren berseru kepada Kala, Ryan, dan Rio

"Kita harus sering ngumpul kayak sekarang ya," harap Ryan, "Gue yakin bakalan kangen banget sama lo semua"

"Minggu depan kita udah gada di sini" ujar Daren

Daren merentangkan tangan nya, meminta persetujuan ketiga sahabatnya untuk memeluk nya.

Starlla menatap keempat lelaki di depannya dengan penuh haru, mereka memang sering berantem tapi pertemanan mereka sangat kuat.

Setelah kejadian di tenda sebulan yang lalu, Starlla tidak lagi dekat dengan Chia dan Misya, lebih tepatnya mereka menjauhi Starlla.

"NAMA SISWA ELIGIBLE UDAH KELUAR WOI!"

Teriakan salah satu murid itu menggema di koridor sekolah, seluruh siswa/i memenuhi mading di depan ruang kesiswaan untuk memeriksa nama mereka.

"Aaa sumpah gue masukk? terharu banget" ucap salah satu siswa

"Yah NT bos" ujar siswa dari arah paling depan kerumunan

"REN lO MASUKK," teriak ryan heboh yang keluar dari kerumunan

"Selamat, Ren" tutur Kala bangga

Kala maju menerobos barisan itu untuk memeriksa namanya dam Starlla. Kala menemukan nama nya namun nama Starlla tidak terlihat. Kala terus mengulang mencari nama itu hingga tinggal beberapa orang saja yang berada disekitar mading, ia yakin pasti terlewat.

"Kala," gumam Starlla

"Bentar ya La, aku yakin pasti ada" Kala tetap mengulang membaca data 130 nama siswa/i eligible

"Kala udah! nama aku emang engga ada!" bentak Starlla

Kala menatap Starlla, gadis itu menundukkan kepalanya. Starlla menangis. Lelaki itu membawa Starlla kedalam dekapannya, menenangkan gadis itu.

"Papa pasti marah, Kal" ucap Starlla tersendat, "Aku takut"

"Aku berdoa biar kamu selalu aman, La. Jangan khawatir ya?? kita positif thinking" tutur Kala memegang kedua bahu Starlla, lalu menghapus air mata gadis itu. Walaupun Kala juga takut.

"Ayo kita pulang," ajak Kala

°°°

Setelah menunggu Starlla dijemput Kala melajukan motornya. Kala berkunjung ke makam mamanya.

"Ma, Kala bawain bunga" ucap Kala, meletakkan bunga itu disamping nisan

"Kala, lolos eligible Ma"

"Tapi, Kala sedih karena Starlla ga lolos Ma. Kala ga suka Starlla sedih kayak tadi" lirih cowok itu

"Ma, Starlla itu perempuan baik, dia perempuan kuat" tutur Kala

"Mah, izinkan aku menceritakan perempuan ini kepadamu. Dia perempuan yang sangat ceria, dia mempunyai banyak cerita, dia anak yang sangat riang, dan dia perempuan yang sangat lucu"

"Mah, dia perempuan yang kucintai lebih dari aku mencintai diri aku sendiri, jaga dia dari atas sana ya Ma,
Suatu hari nanti aku akan mengajaknya menemui mu disini untuk meminta restumu" cowok itu tidak bisa menahan air matanya

You're my Otherhalf Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang