"Lepaskan sesuatu yang sudah tidak bisa kamu genggam"
°°°
Kala menghentikan motor nya didepan sebuah rumah berwarna putih, rumah dengan dua lantai dan halaman yang luas. Tanpa beranjak dari tempat nya berdiri Kala terus menatap rumah itu dengan tatapan kosong.
Kala memandangi rumah itu seperti terbawa kembali ke masa lalu. rumah itu memiliki kenangan nya tersendiri. rumah itu dekat tapi terasa sangat jauh.
Kala memang disana. Menginjak jalanan dan menghirup udara yang sama. Hanya saja, ia tetap memiliki jarak yang tak bisa ditembus.
"Gue kangen lo," batin lelaki itu sebelum akhirnya ia kembali pergi dari rumah itu.
Kala menghela napas. Ia agak kecewa karena lagi lagi ia tidak memiliki nyali yang kuat untuk masuk kembali ke rumah putih itu.
"mungkin lain kali, bukan sekarang."
Kala melajukan motornya dengan kecepatan tinggi menyusuri setiap sudut kota itu. Menembus dingin nya malam ini.
*flashback on
"MELAWAN AJA KAMU!" bentak laki laki paruh baya yang wajahnya sangat mirip dengan putra yang dihadapan nya"EMANG SUDAH BISA APA KAMU, BERANI BERANI NYA SAMA SAYA, HAHH?!"
"JAWAB KALA!! BISU KAMU SEKARANG?"
"Papa ga pernah ngertiin aku, papa selalu larang apa yang aku lakukan, papa ga pernah support aku, papa tau nya marah marah aja kan? papa mana tau semua yang papa tuntut ke aku itu semua bukan passion aku, Pa"
"Papa selalu berpihak ke Saga, selalu aja banding bandingkan aku sama dia, OH IYAA SAGA KAN ANAK KESAYANGAN PAPA"
"KALA JAGA OMONGAN KAMU!"
"Mana bisa kan ga pernah papa ajarin," sindir lelaki itu
PLAKK
"UDAH PUAS?? KALAU BELUM PUKUL LAGI! PUKUL SEPUAS LO!" sentak kala, ia sudah muak dengan semuanya
"Kalau kemarin kala cuma diam, sekarang kala gamau diam lagi, Pa kayak orang bego."
"PERGI KAMU DARI RUMAH SAYA" lelaki paruh baya itu menyeret nya keluar rumah
"Ga perlu Papa usir juga aku bakal pergi" Kala menghidupkan motornya lalu melajukan nya tanpa tujuan.
*flashback off
Disini lah ia sekarang, taman kecil tengah kota yang menurut nya indah namun jarang orang yang mendatangi tempat ini, mungkin karena kecil dan hanya ada berapa tempat duduk.
Setiap sudut taman ini dia selalu teringat pada gadis yang mengisi hari nya hampir 2 tahun belakangan. gadis sederhana dengan sejuta kebahagiaan.
Tangan nya meraih ponsel yang ada di saku celana belakangnya, membuka aplikasi hijau putih itu lalu mengetik pesan disana.
Kalandra samudra : La udah tidur??
Tidak lama Kala menunggu balasan..
Starlla : dah malam kal, masi aja gombal
Kalandra samudra : gasuka? gimana kalau semesta aja?
Starlla : udah ah, tidur biar ga telat besok
Kalandra samudra : kamu duluan aja, aku masih diluar
Starlla : dimana?
Kalandra samudra : Taman kita
Starlla : jangan lama lama udah malam ntar dicariin
Kalandra samudra : iyaa cantik
Kalandra samudra : mau tidur??
Starlla : kayaknya iya
Kalandra samudra : selamat tidur starlla nya kalandra
Kalandra samudra : jangan dibales lagi, biar aku jadi last chatBanyak hal sederhana yang kenangan nya luar biasa.