-14- Perihal Asmaraloka (Sudut Pandang Gema)

307 31 5
                                    


(Part ini akan lebih panjang, ya. Semoga gak bosen!!)

[Happy Reading]

Pukul sembilan malam sejak acara Fancy Night SR tergelar, semua nampak terkendali di jam-jam yang terbilang aman ini. semua wisudawan dan keluarga mahasiswa Seni Rupa begitu bersemangat menunjukan betapa keren dan mempesonanya kostum yang mereka gunakan, dengan dandanan penunjang penampilan itu, semuanya nampak terlena dalam alunan musik yang di mainkan dengan volume paling keras.

Aku melihat kebawah dimana lapangan merah kini sudah di sulap bak panggung menabjubkan. dunia seolah berhenti, Telinga seakan tuli bersama organ yang tidak bisa di ajak kompromi. Aku merasakan jantungku berdetak lebih kencang dari ritmenya. ketika Naila tersenyum, lebur sudah semua yang ada pada diriku.

Naila membuktikan omongannya pagi tadi, dimana menyetujui tawaranku perihal datang ke acara Fancy Night malam ini, kini ia duduk di sampingku pada sebuah semen koridor lantai dua yang berhadapan langsung dengan pagar pembatas, kami berdua bisa melihat langsung pemandangan lapangan Merah yang dipenuhi sorak sorai dan aktivitas beragam. Gadis di sampingku ini nampak cantik mengenakan kostum koboy milik Jessie dari Toy Story.

Dari banyaknya wisudawan dan para anggota Fsrd, Naila jadi satu dari beberapa orang yang memakai kostum dengan warna terang, di antara kami semua kebanyakan memakai warna galap dan berdandan seram

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dari banyaknya wisudawan dan para anggota Fsrd, Naila jadi satu dari beberapa orang yang memakai kostum dengan warna terang, di antara kami semua kebanyakan memakai warna galap dan berdandan seram. Tidak jarang Naila mengundang perhatian dari orang-orang, apalagi teman-teman seangkatanku yang tau persis bahwa di kelas kami tidak ada gadis cantik sepertinya berkeliaran di Sr.

Dan dengan Naila yang begitu, aku sedikit kesal, kesal kenapa ia begitu cantik sehingga membuat siapapun pasti akan langsung jatuh cinta ketika melihat paras elok itu. namun akan sangat egois, jika aku ingin dia hanya di sukai oleh makhluk biasa saja sepertiku.

"Gema??" Aku menoleh, Lalu menatap Naila dengan seutas senyum tipis. Gadis itu memanggil namaku tanpa menoleh sedikitpun, pandangannya masih lekat tertuju pada ketumunan di bawah sana.

"Lo gak harus sama gue terus kaya gini, kok."

Aku menyesuaikan posisi tubuhku. Dari kaki yang sebelumnya tergantung di tepi semen dan lengan yang bersandar di antara pagar pembatas, kini aku beralih melipat kaki sambil merangkulnya dengan tangan. Pipi kananku beristirahat di atas lutut, dan mataku terfokus, memerhatikan gerakan gadis itu dengan candu.

"Beneran tau," Kali ini nada suara Naila terdengar serius, alisnya bertaut, menunjukan eksperesi jika ia tidak bercanda.

Aku terkekeh pelan, serta merta sebuah gelengan hadir pada diriku, seolah tidak setuju jika Naila menyuruh untuk pergi. "Enggak mau, ah." Jawabku singkat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ROMANTIKA BUMI PASUNDAN | LEE HAECHAN |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang