17

746 112 3
                                    

"Kasus kriminal akhir akhir ini semakin melonjak"

"Yah, bahkan mahkota raja menjadi sasaranya"

Dua polisi Grasia berdiri dihadapan mayat seorang wanita muda yang di jadikan persembahan. Perutnya telah dirobek menggunakan benda tajam, dan darahnya mengalir membentuk lingkaran setan di sekitarnya.

"bahkan ini bukanlah salah satunya"

"ya tugas kita menjadi lebih banyak bukan"

pihak kepolisian Grasia tampak menginvestigasi tempat kejadian dengan teliti. Mereka tidak percaya ada saja kasus kriminal seperti ini di tengah tengah perang yang sedang dilanda perang. Biasanya mereka hanya akan menangani kasus pencurian dan perampokan namun akhir akhir ini setelah Insiden penyerangan Istana membuat kasus kasus seperti ini kian menjamur.

Kondisi perang yang berkepanjangan membuat situasi masyarakat semakin memprihatinkan. Harga barang naik dengan drastis dan tidak sedikit kasus kriminal terjadi dalam kerajaan Grasia khususnya di wilayah Ibu kota yang memiliki kepadatan penduduk terbesar di kerajaan.

Serta kepolisian Grasia akhir akhir ini semakin kewalahan dengan beberapa aktivis liar yang mulai mengakar merambat diantara masyarakat. Menggelorakan perdamaian dengan cara mereka atau ajaran yang terbilang ekstrim. 

Entah dari mana awal mulanya kelompok kelompok ini berasal atau pelopornya, yang pasti itu berasal dari sesuatu yang menginginkan kehancuran kerajaan dari dalam. Apalagi dengan fakta bahwa kini Grasia berada di bawah kekuatan Kekaisaran membuat pertumbuhan kelompok ini menjadi tidak masuk akal.

"Mungkin ini adalah buatan intelejen Libya, karena akhir akhir ini mereka dengan gencar melakukan serangan secara diam diam"

"tapi aku tidak mengerti, jika itu Libya bukankah seharusnya mereka membuat kelompok yang menggelorakan Revolusi bukanya malah menculik anak anak dan pada gadis perawan"

"benar, ini seperti buatan dari iblis"

Keduanya sedikit merinding menyebut kata itu, apalagi setelah mendengar kabar yang belum pasti kebenaranya bahwa saat Insiden di Istana Para Tentara yang selamat melihat makluk mengerikan di kedalaman Istana. Jelas dari bentuknya itu bukanlah manusia membuat orang orang mempertanyakan kebenaran kabar itu, sebagian mengatakan itu hanyalah propaganda musuh.

"Ku harap itu hanyalah dongeng"

"ya"

***

Philia terbangun menatap langit langit rumah yang terbuat dari kayu yang terlihat sudah tua. Mengganti bajunya dan menaiki kursi rodanya dengan susah payah. Mendorong maju rodanya mendekati cermin rias yang berada di kamarnya. 

Dia jarang sekali berdandan, mengingat masa lalunya di militer Kekaisaran. Ingatan Pria itu berpengaruh besar kepada kepribadianya, membuatnya sedikit anti tentang hal hal yang feminim. Namun hari ini dia seakan benar benar terbebas dari belenggu yang mengikatnya. Philia menyisir rambutnya yang sedikit kasar.

Berapa lama aku tidak merawat ini

Sisirnya membuat beberapa rambutnya tercabut menempel pada sela sela sisir. Matanya kini menatap ke arah cermin melihat jelas pantulan wajahnya yang tampak kusam menurutnya, kantung matanya tampak besar dan agak hitam. akhir akhir ini Philia tidak bisa tidur mengingat kejadian yang tidak mengenakan saat di rumah sakit. 

Orang orang yang dikenalnya telah mati dan dia hampir saja akan diperkosa namun saat itu kesadaranya hilang dan kemudian bangun dan melihat mayat mayat musuhnya. Tangan yang dipenuhi darah terus terngiang ngiang di dalam benaknya. Tidak bisa di pungkiri bahwa malam itu dirinya telah membantai habis para tentara itu.

NEMESIS Flowers Bloom Under The Night SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang