Keluarga kekaisaran telah tiba di kediaman kerajaan Grasia, iring iringan kendaraan dijaga ketat dan sambutan hangat segera menyambut mereka.
" ayah., kita sudah sampai"
"Yah, ingat jaga tatakrama mu, kita merupakan perwakilan negara, Heinrich pamanmu mungkin akan menyusul nanti malam"
"Siap ayah"
Mereka keluar dari dalam kendaraan, satu keluara utuh berjalan mendekati Mansion. Di depan pintu pihak keluarga kerajaan sudah menunggu. Raja Charles segera mengulurkan tanganya, menjabat hangat Frederick dengan sopan.
"Sungguh kehormatan bagi kami bisa menyambutmu" kata Charles memberikan senyum terbaiknya.
"Saya juga, sungguh kehormatan dapat berkunjung kesini, kami mohon maaf sang Kaisar tidak bisa langsung datang, dia akan menyusul nanti malam setelah persiapanya selesai"
"Saya mengerti akan hal itu, kesehatanya adalah hal yang terpenting, pertama tama perkenalkan ini putra pertamaku Artuk"
Artuk membungkuk memberi penghormatan.
"Salam pangeran Frederick, jika anda punya keperluan anda bisa menghubungiku langsung, "
"Ini Iris putri keduaku dan..." Charles terdiam mencari seseorang.
Seorang pelayan segera berbisik di telinganya membuat Charles sedikit emosi.
"Apa, masih tidur, anak itu..." gumam Charles.
Iris melihat itu paham akan situasi, dia segera memperkenalkan diri dengan cara yang anggun membuat semua orang disana terpesona oleh gerakanya yang indah.
"Iris, seperti kabar yang beredar, anda benar benar pantas mendapat gelar bunga kerajaan" kata Frederick
"Saya benar benar tersanjung, tetapi pujian anda berlebihan"
"Tidak, itu benar, sungguh beruntung untuk siapa saja yang mendapat perhatian hati anda, apa lagi anda belum bertunangan "
Iris terdiam dengan wajah yang sulit di artikan.
"Perkenalkan, ini putra tunggalku Wilhem"
Wilhem memperkenalkan diri sengan sopan. Matanya menatap setiap orang disana dengan tatapan tajam. Dia masih tidak terima keputusan pamanya yang menjadikan musuh sebagai kawan.
Mereka segera menuju ruang penjamuan untuk menyantap hidangan. Mereka berbincang bincang tentang segala urusan.
"Saya benar benar mendambakan untuk berbicara langsung pada sang kaisar" Artuk bertanya dengan penuh keinginan.
"Yah, kalian seharusnya sebaya, mengingat umur kalian yang tidak jauh berbeda" jawab Frederik.
"Saya mengenalnya sejak kecil pangeran Frederik, kami pernah menjadi teman, saya mengenalnya dengan baik waktu itu, dia benar benar orang hebat" kata Artuk.
Frederick tersenyum.
"Aku setuju untuk itu, bahkan untuk setatusku yang anak dari seorang pelayan, dia dapat menerimaku secara lapang dada, walaupun aku lebih tua darinya tapi pemikiraya lebih dewasa dariku" balas Frederik menatap hidangan di depanya.
"Ketika orang orang seumuranya sibuk dengan wanita dan kekayaan, dia justru memeras habis dirinya untuk mewujudkan idealismenya" Lanjut Frederik.
"Memikirkan dia yang tidak dalam kondisi primanya benar benar memprihatinkan" kata Charles
"Menurut medis umurya tidak lama lagi"
"Ayah tolong jangan berbicara seolah olah paman akan mati, hidup seseorang tidak akan bisa dipastikan oleh sebuah penyakit belaka"
KAMU SEDANG MEMBACA
NEMESIS Flowers Bloom Under The Night Sky
FantasyVol 3 dari Series NEMESIS Jiwa yang telah lama bersatu kita mulai berpisah. Philia harus berusaha beradaptasi dengan segala perubahan di dalam dirinya. Di bantu oleh seseorang yang dia kenal saat masa kecilnya membuat dirinya melihat dunia dari sudu...