Mata biru itu terbuka memperlihatkan tatapan baru yang penuh dengan kepuasaan, pikiranya kini menguasai penuh tubuhnya. Tidak lagi saling membagi tubuh dengan seseorang, Kilauan sinar biru yang gemerlap mengelilinginya, menciptakan lanskap cahaya yang memukau.
Melihat ke langit malam yang memesona, bulan purnama bersinar terang tanpa cela, disertai gemerlapnya bintang-bintang yang tak terhitung jumlahnya, membentuk pertunjukan alam yang megah.
Philia terdiam tidak bisa menggerakan tubuhnya sama sekali, rapalan terakhir Ancient membuat seluruh tubuhnya kini mati rasa. Mungkin dia akan mati saat itu juga mengingat seluruh pembuluh darahnya sudah pecah.
Tapi kenapa dia masih dapat membuka mata, melihat keindahan dunia ?
Itu karena gadis ini memiliki tujuan baru, tujuan yang membuatnya harus tetap hidup.
Kilauan biru itu kini memasuki seluruh tubuhnya, mengalir deras mengisi setiap sel dalam tubuhnya. Seperti merajut kembali kain yang berlubang, dengan kecepatan mengerikan kekuatan misterius itu meregenerasi tubuhnya yang rusak.
Philia kini bangit kembali dengan kemampuan baru, sesuatu yang diberikan khusus untuknya.
Menarik nafas perlahan dan memejamkan matanya merasakan penuh sensasi yang baru baginya. Itu sedikit perih namun membuatnya senang dapat berpijak kembali di atas kedua kakinya.
Kini dia dapat berjalan di dunia ini tanpa kursi roda lagi. Dan Suara berharganya kini kembali lagi kepadanya. Suara yang merdu dari seorang gadis yang perlahan tumbuh dewasa.
"Jadi berkah ini yang di bicarakan pria bernama Klova itu" ucapnya sambil melihat kedua tanganya.
Philia tersenyum mengingat bahwa dia masih diberikan kekuatan untuk menjalani hidupnya.
Duuuummm
Tanah bergetar menandakan sesuatu meledak tepat didekatnya.
"Dia masih hidup ?" Desis Philia, tidak habis pikir bahkan dengan kekuatan yang telah dilepaskan Ancient sebelumnya makluk itu masih dapat hidup.
"Apa yang akan kau lakukan, kita tidak memiliki banyak mana tersisa" tanya Philia kepada seorang di dalam dirinya yang kini mereka sudah saling berdamai satu sama lain.
Ancient segera berfikir jauh disana, mencoba mengingat sesuatu pada kehidupan sebelumnya.
"Kita tidak memiliki cukup mana untuk melepaskan sebuah serangan besar" ungap Philia, Apalagi mengingat senjata yang kini bersamanya harus menguras banyak energi sihir, itu jelas jelas tidak mungkin untuk digunakan kembali.
Philia juga tidak mungkin melawan Aionius dengan tangan kosong, meski dengan kesadaran Ancient tubuhnya tidak akan kuat untuk menandingi kecepatan dan kekuatan makhluk itu.
"Philia.. mari kita coba sesuatu, kita akan menggunakan kekuatan Regenerasi baru itu" panggil Ancient mencoba sesuatu yang mungkin saja mustahil, memanfaatkan segala yang ada untuk melawan.
"Apa itu ?, dan bagaimana caranya"
Ancient tersenyum "Sekarang pusatkan sihirmu pada satu titik, aku akan memberikanmu gambaran dari apa yang harus kau ciptakan"
Philia mengangguk namun dia masih cemas, "apa yang akan kau buat, bahkan dengan mana yang tersisa kita tidak akan bisa menciptakan sebuah paku"
"Itu adalah sesuatu yang lebih kecil dari itu"
Sinar biru kini mulai bersinar, berkumpul pada satu titik di hadapan gadis itu. Sesuatu mulai terbentuk dengan cepat, sebuah benda yang seharusnya mustahil ada di dunia itu.
"ini adalah..!" ucap Philia sedikit terkejut, bahkan dia tidak pernah terpikirkan untuk hal ini.
Itu adalah Inti sel dari tubuh Ancient di masa lalu. Sebuah entitas yang di ciptakan dari kemajuan teknologi pada saat itu, menciptakan sebuah monster atau mesin perang.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEMESIS Flowers Bloom Under The Night Sky
FantasyVol 3 dari Series NEMESIS Jiwa yang telah lama bersatu kita mulai berpisah. Philia harus berusaha beradaptasi dengan segala perubahan di dalam dirinya. Di bantu oleh seseorang yang dia kenal saat masa kecilnya membuat dirinya melihat dunia dari sudu...