BOUVIER 12

36.1K 1.1K 186
                                    

Happy reading
°°°

Gaitha sedari tadi mundar mandir. Pagi ini ia di kejutkan oleh surat dari avisha. Kasur yang seharusnya di tempati oleh avisha dingin oleh suhu ruangan, itu tandanya avisha sudah lama pergi.

Nomor avisha tidak dapat di hubungin, bahkan yang terakhir kali ia menghubunginya Amun nomornya sudah tidak aktif.

"Lo diem dulu tha. Avisha pasti masih di sekitar sini, gak mungkin dia pergi begitu saja" ucap tania santai

Becca hanya diam. Dirinya tidak menyangka bahwa avisha pergi, dan dirinya mengetahui kebenaran jika avisha dan diki tidak memiliki hubungan apapun. Surat yang di tuliskan avisha sudah cukup menjelaskan bagaimana dirinya terpuruk di dalam masalah ini

"Hubungi raxton" ucap becca pelan

Ia beranjak mencabut kabel charger ponselnya. Menghubungi diki untuk meminta nomor raxton

"Raxton gak akan peduli lagi sama avisha becca! Lo lihat di surat ini avisha ngejelasin kalo raxton dengan jelas membela jalang sialan itu" teriak gaitha

Becca terduduk. "Lo punya koneksi kan tha. Ayo suruh dia nyari avisha"

Tania menyetujui usulan becca. Matheo juga sudah di beri kabar bahwa avisha kabur dengan keadaan hamil anak raxton. Tentu saja matheo marah ingin menghajar raxton, bahkan pria itu akan mengambil penerbangan ke prancis dari Belanda tempat ia bekerja

***

Raxton baru saja menyesuaikan meeting pagi ini. Dirinya tidak fokus entah mengapa hatinya gusar memikirkan avisha.

Diki menghampiri kursi raxton. "Tuan mohon maaf, saya membawa informasi bahwa salah satu anak magang ada yang mengundurkan diri"

"Siapa?" Tanya raxton sembari membaca berkas

"Avisha Lucille calliope departemen housekeeping" ucap diki pelan

Tubuh raxton tiba-tiba lemas. Ia mengambil berkas di tangan Diki. Membacanya secara seksama "kemana perginya dia?"

"Manager housekeeping tidak tahu kemana perginya dan alasan mengapa avisha berhenti" tutur Diki

Raxton bangkit. Dirinya melangkah cepat ke arah asrama karyawan. Namun langkahnya terhenti. Felixa muncul di pintu dengan membawa paper bag

"Good morning. Lihat apa yang aku bawa" ucap felixa mengangkat paper bag ke atas guna memberi tahukan raxton

Raxton tersenyum simpul. Ia mencium kening felixa singkat. "Kamu tunggu dulu di dalam, saya ada urusan penting"

Alis felixa mengkerut, sepagi ini urusan apa? Apakah kabar avisha pergi sudah terdengar oleh raxton. "Lebih baik kita sarapan dulu, bagaimana?"

Felixa tidak akan membiarkan raxton pergi untuk mencari wanita sialan itu. Dirinya harus menghalalkan segala cara untuk menahan raxton disini bersamanya

"Kamu duluan ya. Saya janji, saya akan kembali secepatnya"

Menggeleng cepat. Felixa menarik lengan raxton untuk masuk ke dalam ruangan pria tersebut.

BOUVIER | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang