Aku bernama Rayen, aku bersekolah di SMA SUKABUMI kemarin bapak guru Budi telah mengumumkan bahwa siswa kelas 10,11 dan kelas 12 harus mengikuti upacara di lapangan.
Hari ini pukul setengah lima pagi aku sudah bangun lalu mandi dan mempersiapkan segalanya. Ketika aku mulai menyetrika baju tak sengaja saku bajuku kemasukan setrika karena terlalu cepat hingga membuat saku baju robek.
Aku mulai bingung karena ini adalah seragamku satu satunya yang masih layak. Aku berpikir sejenak benda apa yang bisa menolongku sekarang. Agar saku baju ini bisa menempel kembali. Aku tak ingin memberi tahu ibu.
Aku tau ibu begitu sibuk dengan cetakan tempe-tempenya. Dan bahan membuat tempe sedang melambung tinggi kadang upah dari membuat tempe yang tak seberapa, hanya cukup untuk kami makan.
Tak ada niatan aku untuk ingin mengganti seragam. Namun kini karena kecerobohanku saku bajunya terkoyak aku tidak tinggal diam karena ini sudah jam 6 pagi aku tak akan sempat untuk menjahitnya maka aku menggunakan double tip dari tempat pensilku.
Akhirnya benda itu dapat menolongku untuk sementara aku bisa ikut upacara bendera untuk memeriahkan hari kemerdekaan. Hanya ini yang bisa aku lakukan ikut memeriahkan meski arti sebuah merdeka dari keluargaku yang lepas dari kemiskinan belum juga usai.
Kami masih terjajah dengan harga-harga yang melambung tinggi, kami masih terjajah dengan sulitnya mencari pekerjaan kami masih terjajah dengan kata kemiskinan.
END
KAMU SEDANG MEMBACA
Antologi cerpen
Short StoryAntologi cerpen karya siswa/siswi ekstrakurikuler Reka-Pustaka SMAN4 Sukabumi "Jangan biarkan kata-kata terperangkap dalam pikiran. Biarkan mereka terbang bebas melalui tulisan. " @rekapustakasmanpat