Maaf..

130 11 1
                                    

"Haruuuuu"

Mashiho yang tadi sejenak mengintip dari balik pintu kamar haruto, berlari, berteriak memanggil haruto dan langsung melompat kepangkuan haruto serta memeluk leher haruto.

Dipikirannya, saat ini haruto pasti sedang main game online, dan tujuan utamanya sedari tadi adalah membuat kesal pacarnya itu dengan mengganggunya main game.

"Huh.. pasti lagi main game." Kekesalan itulah yang sedari tadi keluar dari mulut mashiho saat dia menghubungi haruto untuk mengabari kalau dia sedang menuju apartment haruto, namun tidak kunjung diangkat bahkan sampai saat mashiho tiba diapartement harutopun, sitampan itu belum saja ada tanda-tanda mengetahui keberadaannya.

Ini weekend, dan mashiho tau persis kalau kekasihnya yang walaupun merupakan seorang CEO dari sebuah perusahaan start-up itu kini pasti sedang didalam kamarnya, dia itu  sangat hobby bermain game. Karena itulah waktu pacaran mereka kebanyakan di apartment, karena sambil pacaran haruto juga bisa sambil main game.

Saking kesalnya tadi mashiho berencana akan mengganggu haruto sampai kesal, dia bahkan sengaja mengganti pakaiannya dengan hanya mengenakan kemeja putih kebesaran dan hotpant setibanya diapartement haruto. Karena selain hobby main game, milik haruto juga suka baperan kalau sudah melihat mashiho berpenampilan sedikit terbuka.

"Sayang... Gw lagi meeting." Mashiho yang dari tadi senyum-senyum merasa menang, langsung kaget dan menoleh kebelakang kearah laptop haruto saat mendengar bisikan haruto ditelinganya.

"Mashi.. astaga, ngapain pakaiannya kurang bahan kayak gitu sih? Gw aduin bonyok lu ya." Mashiho merasakan wajahnya memerah saat melihat kak yoshinya ada disana juga.

"Hahaha." Mashiho makin kesal dan merona saat mendengar kekehan haruto, yang kini membungkus paha putih mulus mashiho dengan jaketnya.

"Duhhh... Lucu bangat sih..." Mashiho makin manyun saat mendengar Jihoon dan Junkyu berkata bersamaan sambil tertawa gemas di layar laptop haruto.

Sampai penglihatan mashiho menangkap sosok seseorang yang otomatis membuat senyumnya mekar.

"Hi...."

"Dug..."

Hanya mendengar kata 'Hi' saja sudah mampu membuat jantung mashiho bergetar makin kencang.

"Woo..." Tanpa sadar kata itu keluar dari mulut mashiho. Mashiho menatap Jeongwoo yang juga sedang menatapnya saat ini dan mereka juga sama-sama tersenyum.

Plakkk

Mashiho kaget saat haruto menutup kasar laptonya. Setelah itu Haruto juga dengan sedikit kasar menurunkannya dari pangkuan haruto.

"Haru.. maaf." Mashiho berkata saat menyadari kesalahannya.

"Maaf buat apa?" Tanya haruto dengan suara pelan penuh tekanan. Dia juga saat ini sedang terlihat sibuk mengenakan jaket nya, mengambil ponsel dan dompetya.

"Haru, mau kemana.." mashiho memegang lengan haruto dengan kedua tangannya.

"Huuuaaahhhh.." Haruto terdengar membuang nafasnya kasar sambil berbalik melihat kearah mashiho.

"Kita udahan aja ya." Kata Haruto dengan wajah yang terlihat sangat kecewa.

"Udahan apa maksudnya? Haru.. aku ga mau." Jawab mashiho panik sambil dengan cepat memeluk haruto dipinggang.

"Kita putus aja, gw udah nunggu 3 tahun mashi. Tapi hati kamu masih terus milik jeongwoo."

"Nggak haru.. itu nggak benar. "

"Jangan dipaksaain mashi, gw tau semuanya. Gw tau lu masih selalu stalking in medsos nya jeongwoo, gw tau galery Hp lu masih nyimpan semua photo lu sama jeongwoo, semua photo jeongwoo, dan lu sering  ngelihatin photo kalian sambil nangis,  sambil senyum-senyum, sambil merona kan?"

Mashiho X Treasure -  One ShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang