Kejadian diculik kemaren sepertinya belum bisa membuat mashiho jera untuk melakukan hal-hal aneh supaya perjodohannya dengan jihoon dibatalkan. Karena setelah itu masih banyak kelakuan minusnya yang harusnya bisa bikin jihoon membencinya namun malah makin mencintainya.
Padahal saat kejadian diculik itu dia sudah menyebabkan jihoon dan yoshi hampir bertengkar.
Jadi setelah mendapat telepon dari penculik mashiho. Orang tua mashiho yang untungnya menggunakan private jet mereka langsung pulang dari menemui yoshi. Dan yoshi juga memaksa ingin ikut. Orangtuanya tidak pernah menyangka akan melihat sisi gelap yoshi anak mereka yang selama ini terlihat lembut.
Dia sudah menghubungi beberapa temannya yang bekerja di bidang kepolisian dengan wajah yang dingin mungkin karena rasa khawatir akan keberadaan adik tersayangnya satu-satunya. Dan juga amarah pada orang yang sudah berani mengusik adiknya. Dia bahkan berencana akan membunuh mereka dengan tangannya sendiri jika dia sampai melihat sedikitpun goresan pada tubuh adiknya.
Setelah berhasil menyelamatkan mashiho jihoon langsung menghubungi orangtua mashiho dan bahkan orang tuanya juga yang saat itu sangat khawatir juga.
Yoshi yang mendengar kabar dari jihoon itu tampang khawatirnya pun bisa sedikit lega. Namun tidak dengan amarahnya yang masih menyala-nyala.
"Dimana?" Pertanyaan itu lah kata pertama yang keluar dari mulut yoshi setelah mereka sudah berkumpul dirumah mereka dengan mashiho masih ada dalam pelukannya.
"Dimana apanya?" Tanya jihoon yang sebenarnya sedari tadi sudah bisa merasakan aura mengerikan dari yoshi.
"Penculiknya, di kantor polisi mana." Tanya yoshi datar tanpa perubahan ekspresi apa-apa.
"Gw udah urus mereka, tenang aja." Jawab jihoon karena dia sudah bisa menebak apa yang ada difikiran yoshi. Dia akan membunuh mereka semua, minimal akan dibuat cacat.
"Alamatnya Park Jihoon." Tegas yoshi dengan suara beratnya.
"Gw udah bilang kalau gw udah urus mereka." Jawab jihoon kini dengan aura yang sama dengab mashiho.
"Belum dibuat cacat atau mati kan.?" Tanya yoshi lagi yang kini makin menunjukkan aura mengintimidasi nya.
Mashiho yang mendengar itu segera mendongak kan kepalanya yang sedari tadi betah berlindung didada bidang kakanya.
"Ih kak.. kakak mau apa? Jangan macam-macam deh." Kata mashiho sambil menatap kakanya.
"Mereka harus dikasih pelajaran mashi."
"Mereka akan dipenjara kak."
"Ga cukup mashi."
"Ga.. ga boleh, kakak ga boleh ngotorin tangan kakak." Kata mashiho menangis sambil bergetar karena baru kali ini dia melihat kakaknya sangat menakutkan kayak gini.
"Hei.. jangan menangis." Yoshi kembali membawa adiknya itu kepelukannya.
"Jangan gini kak.. mashi takut lihat kakak kayak gini. Udah paling benar tuh kakak lembut seperti biasanya." Isak mashiho sambil mengeratkan pelukannya kekakaknya.
"Jangan terluka makanya." Jawab yoshi penuh tekanan.
Orangtua mashiho, orangtua jihoon dan jihoon sendiri hanya terdiam melihat interaksi kedua kakak beradik itu. Semua orang lumayan kaget melihat sisi yoshi yang seperti ini.
***
Mashiho tersenyum pahit saat dia mengingat 4 tahun setelah perjodohan mereka, jihoon sudah mulai bekerja dan mashiho sudah kuliah, saat itu setelah sekitar 3 bulanan tidak komunikasi mashiho tiba-tiba kaget melihat jihoon di depan kampusnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mashiho X Treasure - One Shoot
FanfictionKumpulan one shoot bxb JeongShiho / Mashiwoo HaruShiho / MashiRuto Junshiho /Mashikyu JiMa / Mashihoon Yoshiho /Mayo ⚠️ ⚠️ ⚠️