"Park Jihoon kak.." kata mashiho dengan penuh penekanan yang membuat junkyu yang akan meninggalkan apartment mashiho menghentikan langkahnya dan menoleh kearahnya.
Mashiho menarik nafas dalam, entah darimana dia mendapatkan keberanian untuk bicara dengan nada penuh penekanan seperti itu kepada junkyu. Tapi dia sangat marah saat ini, ini kali kedua dia merasa sangat marah pada junkyu, pertama saat dengan gampangnya junkyu menyuruh agar haruto digugurkan. Kedua, saat ini karena dengan gampangnya junkyu tanpa ada rasa malu dia meminta pengalihan hak asuh haruto jadi ke dia.
Mashiho sebenarnya ingin teriak dan mencaci maki junkyu tepat didepan wajahnya. Tapi saat ini ada Haruto sedang tidur nyaman di gendongannya, dan dia tidak mau kalau sampai harus mengganggu tidur haruto.
"Namanya Park Jihoon kak. Bukan si Park-park seperti yang kakak bilang tadi. Dan dia sahabat kakak kalau kakak lupa" ucap mashiho sambil menatap tajam junkyu. Dia tidak peduli lagi apa yang akan terjadi nanti, pokoknya dia ingin menyalurkan kemarahannya saat ini.
Mashiho bisa melihat tatapan tajam dan wajah marah junkyu, tapi dia tidak peduli lagi, dia sangat marah saat ini sampai susah nafas.
"Sahabat? Anjing kayak dia ga pantas gw panggil sahabat. Kalau bukan karena gw ngelihat dia ciuman dengan Lia malam itu gw ga bakalan ngelakuin hal paling bodoh dalam hidup gua. Ngehamilin lu." Junkyu berkata dengan sangat sarkas.
Mashiho merasakan nafasnya semakin sesak, arghh jadi kehamilannya dianggap junkyu sebagai hal paling dia sesali dihidupnya.
"Lu yang anjing kak. Pokoknya mashi ga mau tau, segera kakak tanda tangani surat cerai kita. Dan satu hal lagi, haruto anak aku, bukan anak kakak. Jadi dia akan tetap sama aku." Kata mashiho sambil berdiri pelan agar haruto dalam gendongannya tidak terganggu.
Grabbbbb
Mashiho yang sudah akan melangkah terhenti saat junkyu menarik lengannya kasar.
Mashiho menatap wajah menakutkan junkyu, dia berusaha melepaskan lengannya tapi junkyu malah mengeratkan cengkramannya.
"Kak sakit.." tangis mashiho tapi junkyu tidak mau peduli, sepertinya emosi nya sudah di puncak saat ini. Walau sebenarnya mashiho tau tangisnya tidak akan pernah bisa mengubah apapun yang akan junkyu lakukan.
"Kak... Nanti Haru jatuh kak, lepasin tolong." Kata mashiho masih terisak, dan syukurnya ampuh karena mashiho bisa merasakan cengkraman junkyu melonggar ditangannya.
"Mashi benci kakak.." kata mashiho lagi dengan suara pelan. Dia tau kalau junkyu tidak akan peduli apapun tentang dia atau tentang perasaannya, tapi entahlah saat ini mashiho sangat ingin mengucapkan kata-kata itu.
***
Sesampainya dikamarnya mashiho perlahan membaringkan haruto ditempat tidurnya, menyamankan posisi tidur anaknya, barulah kemudian dia membaringkan tubuhnya meyamping sambil memeluk Haruto.
"Kamu brengsek kak" caci mashiho dengan isakan tertahan sambil mengeratkan pelukannya dibadan mungil haruto.
"Tolong maafkan ayah kamu yang brengsek ya nak." Bisik mashiho lembut masih dengan isak yang tertahan.
Yang paling mashiho takutkan setiap saat adalah perasaan haruto nanti kalau sampai tau kalau keberadaannya tidak diinginkan junkyu, dan dia takut haruto sampai tau kalau dia ada karena hasil perbuatan bejat junkyu saat dia mabuk. Walaupun mashiho tidak pernah menyesal sedikitpun haruto hadir dihidupnya. Dia bahkan sudah jatuh cinta pada anaknya itu semenjak dia tau kalau dia mengandung haruto.
Tetapi tetap saja, Mashiho takut betapa sakitnya hati haruto kalau sampai tau ayahnya tanpa pikir panjang meminta agar dia yang masih belum berbentuk saat itu untuk digugurkan. Bahkan sampai sekarang junkyu bilang sendiri kalau dia menyesal telah menghamili mashiho, apakah itu tandanya sebenarnya junkyu masih belum menerima haruto sebagai anaknya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Mashiho X Treasure - One Shoot
FanfictionKumpulan one shoot bxb JeongShiho / Mashiwoo HaruShiho / MashiRuto Junshiho /Mashikyu JiMa / Mashihoon Yoshiho /Mayo ⚠️ ⚠️ ⚠️