part 2 - My Bro.. (mashihoon, mashiwoo, hajeongwoo)

624 31 2
                                    

"kak ji... bangun" jihoon yang sedang nyenyak-nyenyak nya tidur kaget mendengar teriakan mashiho tepat ditelinganya.

"Mashi... mesti bangat teriak, hmmm???" Tanya jihoon mencoba sabar. Oh ia, ini udah sebulan setelah pernikahan mereka, tapi tidak ada yang berubah sama sekali. Mashiho masih suka teriak-teriak ga jelas pada jihoon dan jihoon masih jadi orang paling sabar di dunia dalam menghadapi sikap mashiho yang walaupun umurnya sudah dewasa tapi tetap aja manja di nomor satuin.

"Bangun makanyaaaaaa." Teriak mashi lagi sambil menarik selimut jihoon.

"Cium dulu.."

"Bercanda.." lanjut jihoon saat melihat mashiho terdiam dengan wajah memerah.

"Nih cium boxer kakak aja. Hahah." Kekeh mashiho sambil berlari setelah melempar boxer jihoon tepat diwajah jihoon yang entah didapat mashiho dari mana.

"Awas kamu ya.." teriak jihoon sambil beranjak dari tempat tidurnya dan mengejar mashiho.

Mashiho terkekeh saat beberapa kali dia hampir tertangkap oleh jihoon, padahal jihoon sebenarnya sengaja sih, pengen aja dia tuh lihat mashiho lebih lama lagi tertawanya hanya karena main kejar-kejaran dengannya.

Tapi mereka berdua mematung sejenak saat tiba-tiba saja mashiho terjatuh tanpa sebab.

Beberapa saat kemudian jihoon langsung mendekat kearah mashiho.

"Kamu ga apa-apa kan?" Tanya jihoon yang langsung dihujani mashiho dengan tangisnya.

"Kak..." Bisiknya lemah sambil menatap penuh kesedihan kearah jihoon. Jihoon langsung memeluk mashiho dan mengusap punggung mashiho lembut.

"Its Ok mashi.. its ok. Kakak disini." Bisik jihoon berulang kali mencoba menenangkan mashiho.

***
"Sebenarnya gw ada gunanya ga sih buat lu jongu?"

"Gw ga ngerti maksud lu apa."

"Kapan lu bisa ngelupain kak mashi?"

"Itu bukan urusan lu ruru."

"Urusan gw bego."

Jeongwoo mengernyitkan dahinya saat melihat haruto berbicara dengan penuh emosi.

Sebenarnya jeongwoo sangat berterimakasih karena dia punya sahabat seperti haruto yang selalu menemaninya saat dia merasa sangat hancur setelah mashiho menghianatinya.

Jeongwoo yang mencoba kuat datang juga waktu pernikahan mashiho dan jihoon untuk memberi selamat. Haruto yang selalu menemani dan menghibur dia saat itu. Haruto bahkan ikut marah pada mashiho karena merasa kakaknya itu sudah sangat keterlaluan telah menyakiti jeongwoo dan dia juga memilih untuk ikut jeongwoo ke jepang agar bisa jauh dari mashiho dan jihoon.

"Lu pernah mikir ga sih Jongu kenapa gw lebih memilih buat ikut lu kejepang?"

"Lu pernah penasaran ga sih kenapa gw benci bangat sama kak mashi karena dia telah nyakitin lu?"

Haruto bertanya dengan nada tegas sambil menatap jeongwoo dalam, sementara itu jeongwoo hanya terdiam, sepertinya dia sudah bisa menangkap arah pembicaraan haruto, tapi jujur dia akan bingung menanggapi jika benar apa yang disampaikan haruto sesuai dengan apa yang dia pikirkan saat ini.

"Gw cinta sama lu." Kata haruto yakin sambil terus menatap jeongwoo, dan benar saja jeongwoo hanya bisa mematung. Jujur dia merasa jantungnya berdetak sangat kencang saat ini, dia belum pernah melihat haruto sedalam ini menatapnya.

"Lu kalau mau ngehibur gw, ga usah kelewatan becandanya." Jawab jeongwoo sambil terkekeh mencoba mengalihkan pembicaraan mereka, walaupun dia tau kalau tidak sedikitpun ada kebohongan dan bercandaan dimata haruto saat ini. Jeongwoo bisa melihat dan merasakan bahwa perasaan haruto kepadanya nyata. Hanya saja dia tidak tau harus menanggapi seperti apa.

Mashiho X Treasure -  One ShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang