one

214 26 2
                                    

.

.

.

.

Tiga hari lalu, saat pembantaian Rovlea di mulai.

Dikerajaan Rovlea, tepatnya di istana sedang mengadakan pesta kemenangan perang sekaligus mengangkat pangkat para prajurit.

Gadis tersebut berada disana, dia duduk disamping singgasana Ratu, dia adalah Putri kerajaan Rovlea, sang matahari Rovlea..

Eurene Arabbel Henmyer Of Rovlea

Satu-satunya keturunan Putri Liona Obelia Henmyer, Putri tunggal dari Raja Argos Williams Henmyer dan Ratu Arabbel Viona Henmyer yang memimpin kerajaan Rovlea, kerajaan kecil yang sangat tentram dengan rakyat yang tidak pernah menderita kemiskinan dan prajurit yang tangguh.

"Salam yang mulia putri, saya Ediego Vancouger, putra dari Duke Vancouger. Bersediakah anda menari bersama saya?" Seorang pemuda mendekati Eurene dan mencoba mengajaknya berdansa.

Eurene menatap neneknya, kemudian Ratu Arabbel mengangguk dengan pelan sambil tersenyum lembut. Eurene pun tersenyum dan menerima uluran tangan Ediego Vancouger.

"Aku bersedia." Setelah mengatakan itu, Eurene bersama Ediego menari dilantai dansa dengan para gadis dan pemuda lainnya. Semuanya tampak menyenangkan, Raja dan Ratu tak pernah melepaskan senyum yang terus terukir di wajah mereka.

Mereka senang cucu mereka tumbuh dengan baik meski tanpa putri mereka yang sudah meninggal sejak melahirkan Eurene.

Diantara pesta dan kesenangan itu.. tiba-tiba saja terdengar suara ledakan dari benteng selatan yang membuat semua orang didalam aula terdiam, lalu ada suara ledakan lagi di benteng sebelah Utara.

"Yang mulia! Kerajaan Azakhrolyn menyerang!" Teriakan itu datang dari salah satu prajurit, Raja dan Ratu terkejut, kenapa kerajaan Azakhrolyn tiba-tiba menyerang kerajaan Rovlea tanpa alasan dan tanpa peringatan sama sekali? Ini seperti peperangan mendadak.

"Azakhrolyn sialan.." Geram Raja Argos sambil bangkit dari singgasananya begitu pun dengan Ratu Arabbel.

"Semuanya! Siapkan pasukan, kita akan berperang mengusir Azakhrolyn!!"
Teriak Raja yang menggema sambil berbalik dan pergi meninggalkan aula. Ratu Arabbel langsung berlari menuju Eurene.

"Eurene tetaplah di kamarmu bersama Alastair dan Sir Harmes" Ucap Ratu Arabbel kemudian dia berbalik dan pergi secepatnya meninggalkan aula.

"Tapi bagaimana denganmu!? Aku juga ingin ikut berperang!" Teriak Eurene, meski usianya masih 15 tahun tapi dia juga ingin berperang, saat hendak mengejar Ratu Arabbel. Sir Harmen, kesatria yang ditunjuk untuk selalu melindungi Putri Eurene pun menahannya.

Dia langsung membawa Eurene ke kamar dan disana sudah ada Alastair, penyihir kerajaan yang juga akan menjaga Eurene. Eurene merasa nenek dan kakeknya sangat berlebihan, mereka terlalu memanjakan Eurene dan membuatnya terlihat lemah, sekarang dia dijaga oleh salah satu kesatria terbaik yang seharusnya juga ikut berperang lalu ditambah penyihir kerajaan?

"Mereka pikir aku anak kecil!" Saat sampai di kamar Eurene menepis tangan Sir Harmes yang membawanya kemudian Eurene berjalan menuju kursi dikamarnya yang berada didekat jendela sambil menyilangkan kedua tangannya.

"Ya, anda masih kekanakan, Putri" Ucap Alastair didekatnya yang menatap ke luar jendela sebelum berbalik untuk menatap Eurene.

Sedangkan Sir Harmes dengan wajah dinginnya yang tetap diam didekat pintu seperti patung, dia adalah satu-satunya orang di istana yang tidak pernah bersikap ramah.

Princess of Rovlea [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang