Chapter 19

62 14 9
                                    

.

.

.

.

"Hiyaa!!!"

'sring!'

'jleb'

Suara pedang dan tusukan terdengar begitu para prajurit Temerold mencoba menyerang  monster-monster yang datang.

Beberapa juga menembak panah api dari kejauhan.

"Raaarrhh.."

Suara troll juga terdengar, mereka mulai masuk ke pemukiman desa kecil dan merusak disana.

Harmes langsung saja keluar dari istana lalu pergi ke ibu kota menggunakan kuda dan membantu mengamankan rakyat di ibu kota.

"Aku akan membagi kalian, yang lain bantu aku mengevakuasi warga disini, dan yang lainnya evakuasi rakyat di desa-desa terpencil." Ucap Harmes sambil mengangkat pedang nya.

Para prajurit terdiam menatapnya dengan bingung.

"Siapa kau?"

"Apa pertanyaan itu lebih penting saat kerajaan mu akan hancur?" Balas Harmes dingin, mereka semua pun langsung bergegas melakukan apa yang dia perintahkan karena tatapannya itu.

Lagipula Harmes menyuruh mereka mengevakuasi warga, sepertinya dia orang baik dan bukan musuh.

Harmes bisa melihat dari kejauhan, tepatnya di perbatasan bagian barat, pohon-pohon tinggi disana tumbang bersamaan dengan terdengarnya suara dari para troll.

"Ini masih di tengah perjalanan, kenapa sudah perang, sih?" Lirihnya lalu memacu kuda nya, Hooch, untuk membantu prajurit melawan monster yang berhasil masuk.

Disisi lain, Eurene memasuki ruang tunggu khusus tamu, Eurene sudah bisa mendengar suara perkelahian di dalam sana.

Dia langsung saja membuka pintu itu dengan kasar, dan di sana Neear, Luna, Zach serta para kurcaci baru saja selesai membasmi para prajurit yang memberontak.

Eurene langsung bernafas lega melihat mereka baik-baik saja.

"Apa akhirnya kisah ini akan berakhir? Cepat sekali." Lirih Zach, tak ada yang bisa mendengar nya karena kebisingan akibat kekacauan ini.

"Dimana Harmes?" Luna bertanya sambil mendekati Eurene.

"Dia baik-baik saja, kita harus keluar sekarang diluar sudah kacau." Ucap Eurene dan mereka semua mengangguk lalu langsung berlari bersama keluar dari istana.

Saat mereka berlari melewati lorong, Eurene langsung berhenti begitu melihat salah satu pintu di lorong, yang lainnya juga lantas berhenti.

"Ada apa?" Neear bertanya.

"Kalian duluan saja, ada hal yang harus aku urus." Eurene berkata dan langsung memasuki ruangan itu.

Neear menatap teman-teman nya untuk duluan, sedangkan dia akan menemani Eurene.

Saat Eurene masuk, dia langsung bisa melihat ruang kerja dengan tumpukan kertas dan juga ada burung merpati didalam kandang.

"Dugaan ku benar, ini ruang kerja Raja Clyde, disini pasti ada daftar negosiasi." Gumam Eurene, dan benar saja, salah satunya adalah kerajaan Rovlea.

"Mendengar kehancuran Temerold kerajaan yang lain pasti akan datang membantu, mereka pasti menutupi ini dari publik dan menghentikan komunikasi antar kerajaan lain agar tak mengetahui berita ini."

Jelas Eurene, sudah pasti pelakunya adalah Ratu Adriana yang akan menghalangi orang Temerold untuk pergi melaporkan situasi yang tengah terjadi, begitupun dengan orang luar yang di halangi untuk masuk ke Temerold agar bisa mendapatkan informasi.

Princess of Rovlea [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang