Chapter 20

56 9 0
                                    

.

.

.

.

Temerold benar-benar hancur, monster sudah menguasai seluruh wilayah Temerold dan sekarang semua orang berusaha untuk melawan mereka.

Neear dan Para kurcaci bertemu, mereka bekerja sama menyerang para prajurit yang kerasukan iblis.

Arsenio berhasil mengalahkan Ladow dan dia langsung menyusul lalu membantu yang lainnya.

Harmes serta beberapa prajurit Temerold berjuang melawan para troll yang mengamuk. Sementara Luna, dia berlari dengan cepat kearah dimana Zenna berada dan membantunya.

Kedua wanita itu sama-sama mengeluarkan sihir mereka untuk melawan para troll. Luna memang mengandalkan racunnya tapi untuk saat ini dia menggunakan sihir cahaya karena racunnya tak bekerja pada troll.

"Zenna!"

Mata Zenna melebar saat dia lengah dan terlalu fokus melawan troll didepannya sampai tak sadar salah satu troll menyerangnya dari belakang dengan balok kayu besar yang berduri.

Luna langsung mengeluarkan sihir nya dan mengarahkan nya pada senjata Troll itu hingga senjatanya terhempas.

Melihat kesempatan itu Zenna berbalik dengan telapak tangan kanan yang mengeluarkan api kemudian meninju perut troll hingga muncul ledakan yang membuat tubuh troll itu terpental.

"Kau hebat, penyihir!" Teriak Luna sambil mengacungkan jempol nya. Melihat itu Zenna tersipu dan tersenyum.

"Kau juga hebat, Elf.."

Troll yang datang semakin banyak membuat mereka kembali bertarung tetapi, tak lama Zenna terjatuh ke tanah.

"Zenna! Kau baik-baik saja!?" Luna berteriak sambil melawan para troll yang berdatangan.

Zenna tersentak, tangannya semakin hitam dan menjalar ke lengannya, ini sudah terjadi sejak dia membuat perisai besar yang pada akhirnya hancur. Ini resikonya karena memakai sihir besar untuk membuat perisai.

Mungkin jika dia menggunakan sihir yang kecil tak akan memiliki resiko yang besar, tapi jika menggunakan sihir besar seperti membuat perisai raksasa atau menciptakan ledakkan besar maka ada resikonya seperti yang dia alami sekarang.

Jika dia menggunakan sihir besar semakin banyak, bukan hanya menghitam tapi kulitnya akan membusuk.

Saat Zenna sibuk berpikir, salah satu troll sudah di dekatnya dan melayangkan tinju kuat yang memukul perut wanita itu hingga dia mengeluarkan darah dari mulutnya.

"Ugh.!"

Tubuhnya terpental, Luna yang melihat itu lantas berteriak.

"Zenna..akh!"

Tubuh Luna langsung terhempas ke tanah begitu dia lengah dan salah satu troll berhasil melayangkan pukulan ke pipinya hingga bengkak.

Tak lama, Luna terlihat marah dengan urat kemarahan yang terlihat jelas di leher dan wajahnya. Dia langsung berdiri dan menatap troll itu dengan horor.

"Hanya.."

"HANYA IBUKU YANG BISA MEMUKUL WAJAHKU!!" Luna berteriak dengan keras, dia mulai kehilangan kendali dan melesat dengan cepat kearah troll tadi lalu melayangkan pukulan yang kuat ke wajah troll itu hingga terpental.

Zenna yang baru sadarkan diri saat tubuh nya terpental langsung bangun dan menatap adegan itu, seketika tubuhnya sedikit merinding.

Keadaan Zenna juga parah, darah keluar dari bibirnya, kemudian dia memejamkan mata dan membaca mantra pemanggilan.

Princess of Rovlea [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang