Chapter 13

91 13 0
                                    

.

.

.

.

Eurene yang sudah melakukan banyak percakapan dengan Arsenio pun akhirnya tahu bahwa nama desa yang dia datangi sekarang adalah Carran, desa yang paling terabaikan di kerajaan Temerold.

"Lebih baik kau tidak melanjutkan perjalanan mu sekarang, nak. Terlalu berbahaya, bisa-bisa tubuhmu hancur karena monster." Ucap Arsenio menghabiskan bir nya begitupun dengan Eurene yang sudah menyelesaikan makan nya.

"Tapi, jika aku menginap disini bukankah aku tetap akan bertemu dengan monster itu?" Eurene memiringkan kepalanya, Arsenio adalah pria ramah dengan tubuh dan wajah yang garang, mereka sudah cukup akrab dalam beberapa menit saja.

"Ya, tapi setidaknya ada seseorang yang bisa melindungi mu" jawab pria itu sambil mengedipkan sebelah matanya.

Eurene terkekeh pelan kemudian dia menghela nafas, kembali memikirkan Neear.

"Sebenarnya, orang tua yang bersama ku, dia adalah temanku, dia tak setua kelihatannya, aku hanya mengejeknya." Jelas Eurene secara perlahan kemudian dia menatap kebawah, melihat serigala Arsenio, Jay, yang tertidur didekat kakinya.

"Aku meninggalkan nya di kerajaan yang sudah hancur, Rovlea.." ada sedikit rasa sesak saat dia mengatakan kerajaan nya sendiri, kerajaan yang sudah hancur.

"disana dia sedang sekarat, aku tak tahu kabarnya sekarang tapi aku sangat mengkhawatirkannya, kebetulan tujuan kami juga ke Geendor, dan aku tak bisa pergi tanda dirinya." Sambung Eurene, dia menatap Arsenio dengan ragu-ragu.

"Jika kau memang akan pulang ke Geendor, bisakah kau membantuku untuk menemukan temanku dulu? Lalu kita bisa melanjutkan perjalanan bersama-sama, itu lebih baik daripada sendiri-sendiri, bukan? Kita memang baru kenal, paman, tapi aku yakin kau pemburu yang bisa di percayai.."

Arsenio yang melihat wajah putus asa Eurene, sepertinya benar-benar khawatir pada temannya itu, Arsenio pun memikirkannya, melihat wajah Eurene yang tidak biasa saja memang terlalu mencurigakan.

Tapi, melihat penampilan lusuhnya itu, Arsenio mulia mempertimbangkan nya karena sedikit rasa kasihan.

"Baiklah, mari basmi monster setelah itu kita cari teman mu itu."

Mendengar itu Eurene akhirnya merasa senang, dia rasa sebuah keberuntungan bertemu dengan Arsenio.

"Terimakasih, paman."

"Yah, sama-sama."

Setelah itu, Eurene pun memutuskan untuk menetap di Carran, menginap di penginapan yang tadi dia datangi sebelumnya, memesan kamar disamping kamar Arsenio.

Tentu saja Arsenio yang membayarkannya.

* * * * *

"Bagaimana? Kau sudah bisa merasakan keberadaan nya?" Tanya Luna saat mereka berjalan melewati Varoll lagi.

Neear yang mengirim Eurene ke suatu tempat dengan asal-asalan karena saat itu sekarat sempat mengirimkan sedikit kekuatan cahaya nya pada tubuhnya agar Neear bisa tahu dimana Eurene nantinya, dengan sedikit kekuatan cahaya nya yang dia berikan pada Eurene.

Dan itu membuat Neear belum pulih sepenuhnya karena sebagian kekuatan sihirnya dia berikan pada Eurene untuk sementara, dia harus menemukan Eurene dengan merasakan energi dari sihir milik Neear ditubuhnya.

Neear bisa saja mencari nya dengan kekuatan mengendalikan pikiran nya tapi itu terlalu beresiko di kondisinya yang baru pulih.

Pada dasarnya, Neear memang bisa membaca pikiran semua orang, dan pikirannya terhubung dari semua orang di dunia, dia bisa mencari mereka menggunakan pikiran mereka tapi semuanya pasti butuh pengorbanan.

Princess of Rovlea [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang