Eleven

80 13 0
                                    

.

.

.

.

"Lepaskan aku, bajingan!" Teriak Eurene saat Raja Vold menariknya keluar dari kastil Rovlea, saat itu juga Eurene terdiam begitu melihat banyaknya tumpukan mayat dihalaman kastil dan debu yang menyelimuti tanah.

Melihat Eurene yang terdiam, Raja Vold menyeringai kecil, "lihatlah banyaknya orang yang mati karena seseorang seperti dirimu."

Karena masih terguncang, Raja Vold menariknya dengan mudah keluar sepenuhnya melewati gerbang kastil ke tanah yang lebih luas tapi masih diselimuti debu dan barang-barang rusak akibat perang.

"Jadi sekarang, ikutlah denganku agar tak banyak korban berjatuhan lagi." Raja Vold menghempaskan tubuh Eurene ke tanah kemudian dari telapak tangannya, muncul asap hitam yang mulai membesar.

Asap hitam itu kemudian bertambah banyak menjadi gumpalan besar kemudian mengelilingi Eurene yang membuat gadis itu langsung tersadar dan merasa sesak, lalu sesuatu tak kasat mata mencekik lehernya.

"Le..pas..kan" ucapnya dengan bersusah payah mengeluarkan suaranya.

"Semakin kau banyak bicara, kau semakin tersiksa."

Saat Raja Vold hendak membawanya ke kuda besar yang tak jauh dari sana, tiba-tiba sebuah belati melayang kearahnya, tentu saja Raja Vold langsung menghindar dengan mudah.

Dia menangkap belati itu dengan gumpalan hitam yang tersisa, membuat belati itu melayang di udara dan melemparnya kembali kearah si penyerang, Neear.

"Sialan!" Neear berdecak kesal, dia langsung melompat dari udara —memanjat tembok tinggi dari gerbang kastil kemudian melompat kearah Vold— dan melayangkan tendangan ke wajah Raja Vold.

Dengan cepat Raja Vold menahan kakinya kemudian membanting tubuhnya ke depan yang membuat punggung Neear langsung menabrak tanah dengan keras.

"Aakhh!"

"N-..Neear..." lirih Eurene dengan rasa sesak dan sakit di lehernya, dia menatap Neear seolah ingin membantunya, tapi gumpalan asap hitam yang membuat tubuhnya sesak menahannya diatas udara.

Neear langsung bangun, memiringkan kepalanya untuk meregangkan otot-ototnya kemudian dia memasang kuda-kuda siap menyerang Vold dengan kekuatan fisik bercampur sihir yang akan memperkuat fisiknya melebihi stamina tubuhnya.

Pertarungan terjadi diantara mereka berdua, pertarungan sengit yang jelas berbeda, Raja Vold meski dia adalah manusia tapi dia memiliki jiwa dan kekuatan Dewa kegelapan yang jelas kuat.

Sedangkan Neear, Meski bisa dibilang elf abadi yang sudah hidup cukup lama dengan banyak pengalaman, kekuatan cahayanya masih di bawah Raja Vold, jadi cahaya dengan mudah redup dan diselimuti kegelapan.

Tapi itu tak membuat Neear menyerah dan terus menyerang nya.

Sementara pertarungan sengit itu terjadi, Eurene berusaha mencari cara untuk lepas dari kekangan gumpalan asap hitam yang membuat tubuhnya melayang dan mencekik lehernya.

"Jika memang benar aku setengah elf dengan kekuatan Dewi cahaya.. mungkin saja.. mungkin saja aku bisa lepas."

Batinnya, dia memejamkan matanya berusaha fokus, selama ini dia memang pernah melakukan sihir-sihir kecil yang di ajari Alastair, tapi sihir kecil itu hanya sekedar memberi cahaya yang mirip seperti kunang-kunang dan ledakan cahaya yang mirip seperti kembang api kecil.

Eurene mulai fokus, membiarkan tubuhnya melemah meski lehernya sangat sakit dan sesak, dia mulai memikirkan sebuah kata-kata yang terlintas begitu saja di pikirannya.

Princess of Rovlea [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang