chapter 12

243 26 1
                                    

Warning typo bertebaran, beberapa kata/kalimat suka bikin tebak-tebakan tolong di komen yhh beberapa kata yang typo biar di benerin itung-itung nambah pahala bantu Author sengklek ini.







Semua kartu pun diletakkan di meja satu persatu dengan empat orang anggota OSIS yang meletakkan kartu itu dengan keadaan gambar dari masing-masing kartu berbeda.

Di saat para OSIS meletakkan kartu-kartu itu kali ini Xafier lebih teliti lagi melihat bagian bawah kartu itu dan menjadikan itu sebuah kesempatan clue.

Di saat semua kartu tersebut di atas meja Ale melihat sekeliling seolah-olah ada yang aneh.

Setelah semua kartu tersebut sudah berada di atas meja para anggota OSIS pun menutupinya kembali, kartu itu dengan cepat.

“Belum ada lima detik sudah di balik saja kalo gini kan harus mengingat-ingat kembali,” ucap Ale malas, ouh sepertinya Ale dalam keadaan sangat badmood hari ini.

“Ale,” panggil Xafier dengan halus, tanpa di dengar banyak orang.

“Jika ada kesempatan habiskan, ini sangat mudah jika kita tidak mengambil kesempatan maka mereka yang akan menghabiskan kita,” lalu Xafier pun berjalan kek arah tempat duduk dan membiarkan Ale yang memimpin permainan kali ini.

“Silahkan pasangan tim pertama Dania dan daren,” sambil menunjuk lawan main yang ada di depan Ale.

Mereka pun mulai membuka kartu dua dan berakhir benar dengan membuat kartu selanjutnya, mereka telah mendapatkan dua points.

Kemudian terus seperti itu sampai tim pertama pendapatan poin kek dua puluh setelah itu mereka mendapatkan kartu yang berbeda berati sudah dua puluh poin yang di ambil dan duapuluh pasang kartu yang terbuka.

“Silahkan pasang kedua Ale dan Xafier,” lalu Ale pun hanya bisa menyeringai saat melihat belakang kartunya.

Sebelum membuka kartu dia pun melihat kedua tim yang akan bermain selanjutnya setelah tim Ale, mereka hanya memasang wajah angkuhnya terutama pria yang berbadan gemuk itu.

“Maaf sepertinya kalian tidak ada kesempatan maju kek babak selanjutnya,” ucap Ale lalu membuka kartunya dengan kedua tangannya dan berakhir benar tanpa melihat kek arah meja.

Setelah itu Ale pun terus bermain membuka kartu satu persatu dan setiap sekali membuka selalu mendapatkan pasangan kartu dengan tepat.

Terus menerus hingga membuat seluruh penonton tercengang hingga tersisa sepuluh pasang kartu namun langsung di habiskan oleh Ale sampai titik penghabisan.

Dan akhirnya pertandingan pertama di menangkan oleh Ale dengan sekali bermain, dan Xafier yang duduk di kursi sedari tadi hanya bisa menyeringai kek arah Ale dengan wajah misteriusnya.

“Pertandingan babak kedua di menangkan oleh pasangan tim Ale dan Xafier!” teriak anggota OSIS yang tercengang sekaligus memasang wajah pucat nya.

Ale pun mulai berjalan kek arah Xafier dan memberikan senyumannya kepada si tampan itu, “Kau lihat wajah mereka?” tanya Ale kepada Xafier yang hanya di balas dengan wajah datarnya.

“Biasa saja,” bohongnya.















Kali ini Xafier mengajak Ale kembali ke dalam apartemennya lagi, dan kali ini seperti biasa mereka mengobrol di tempat balkon apartemen itu sambil meminum teh dingin dan juga Ale yang sibuk memakan puding coklat buatan Xafier sisa tadi pagi, karena puding coklat yang dia bawa ke sekolah dan yang di berikan Xafier telah habis di makan olehnya sekarang punya Xafier pun di makan pula karena melihat kulkas Xafier yang terdapat puding tersebut.

“Xafier, apakah semua anggota osis seperti itu?” tanya Ale sambil memasukkan kembali puding coklat kek dalam mulutnya.

“Seperti itu bagaimana?” tanya Xafier lagi sambil menyeruput kopi yang ada di tangannya.

“Selalu melakukan, kecurangan.”

“Tidak semuanya, namun jika sekarang Baskara yang menjadi ketua pasti itu akan terjadi,” meletakkan kopi yang tadi sempat di minum dan melihat Ale yang sepertinya menikmati puding buatannya.

“Dalam dunia perjudian sudah pasti, hal itu akan terjadi, kau sudah melihatnya bukan?” jelas Xafier sambil mengingat kejadian tadi.

“Semua orang berprilaku laku aneh seolah-olah mereka telah mengerti semua permainan yang ada di tempat judi itu, itu sungguh sangat bisa di tebak, apalagi para tim lain yang tidak memerhatikan penjelasan dari OSIS dan mengabaikan kesempatan kartu yang terbuka tentu saja mereka mengetahui setiap letak kartu itu karena mereka pernah memainkannya dan dengan memberikan tanda di belakang kartu itu tentu saja itu tindakan yang bodoh untuk mencoba mencurangi kita.” jelas Ale dengan kekehanya mengingat hal itu justru sangat lucu, mereka yang sudah di berikan bocoran saja tidak bisa menyembunyikan kecurangan itu, seharusnya mereka berakting seolah-olah mereka belum pernah mencoba permainan itu, mungkin kita akan percaya dan kita tidak akan menyelidiki tanda kartu yang ada di belakangnya.

“Apalagi saat mereka tidak memerhatikan saat semua kartu terbuka, dan kemudian saat mereka bermain langsung mendapatkan duapuluh point,” jelas Ale dengan tawa khasnya saat mengingat kejanggalan pada saat itu.

“Apa menurut mu itu lucu?”


















.......

“Terkadang seseorang tidak bisa memanfaatkan sebuah kesempatan,”— Author sengklek.

JUDI ROMANCE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang