Warning typo bertebaran, beberapa kata/kalimat suka bikin tebak-tebakan tolong di komen yhh beberapa kata yang typo biar di benerin itung-itung nambah pahala bantu Author sengklek ini.
“Tentu, kau saja yang selera humornya aneh,” ucap Ale dengan cengiranya.
Lalu kemudian hening menerpa mereka hanya ada suara angin sore dari arah balkon apartemen tempat Xafier, dan setelah itu Ale meletakkan mangkok bekas puding tadi dan melihat kek arah Xafier dengan mulutnya yang terdapat noda lava di dekat area bibirnya.
“Jangan harap,” seakan-akan tahu maksud Ale Xafier pun hanya memandanginya datar lalu mulai beranjak dar tempat duduknya dan memasuki ruangannya kembali.
Kemudian Ale pun mengikutinya kemana Xafier pergi dan ternyata Xafier pergi kek arah dapur.
“Kau ingin memasak?” tanya Ale dengan wajah polosnya menatap kek arah Xafier seolah minta untuk di terkam.
“Aku lapar,” ucap Xafier membuat Ale tersenyum senang yang berati Xafier akan memasakkan makana malam untuk berdua.
“Masak yang banyak aku juga lapar.”
“Kau baru memakan dua mangkok puding coklat,” sindirnya dengan wajah datar sedangkan Ale hanya membuat cengiran di wajahnya.
“Tapi aku masih lapar,” sambil mengerucutkan bibirnya.
Xafier yang melihat itu hanya memutar bola matanya jengah melihat tingkah Ale namun Xafier tetep melakukan tugasnya.
Tintong...
Tiba-tiba suara bel dari apartemen Xafier berbunyi membuat fokus mereka berdua terahlikan dan berjalan kek arah pintu tersebut.
Ceklek...
Dan saat Xafier membuka pintunya terdapat dua wanita yang berada di depan pintu masuknya yaitu Ayumi dan Yuri.
“Hai,” sapa mereka dengan wajah yang tidak akrab dengan satu sama lain.
Yuri yang hendak memasuki apartemen Xafier pun langsung di dahului oleh Ayumi, “Minggir lu jelantah.”
Yuri pun hampir saja jatuh akibat dorongan dari Ayumi yang membuatnya langsung jatuh kek dalam pelukan Xafier dan membuat Ayumi memasang wajah kesal melihat tindakan itu.
“Xafier ayo cepat masak,” ucap Ale dengan wajah cemberutnya apalagi melihat tindakan Xafier yang memeluk Yuri.
“Dasar cewe.”
.
“Udah kalian duduk aja biar kami yang masak,” ucap Yuri dengan nada halusnya membuat Ayumi yang melihatnya hanya menatapnya dengan sinis sedangkan Ale pun dia keluar dari dapur Xafier karena merasa kesal saat dua wanita itu seperti ingin menggoda pujaan hatinya.
Di saat Ale sedang mengumpat kedua wanita itu tiba-tiba Xafier datang dan duduk di samping Ale membuat Ale hanya menatap malas kemudian beranjak dari tempat duduknya.
“Mau kemana?” tanyanya Xafier dengan nada bingungnya.
“Tantrum.”
Saat ini mereka berempat sedang memakan masakan dari Ayumi dan Yuri yang sekarang berada di atas meja makan Xafier, dan saat ini lauk yang mereka masak ada empat jenis ayam goreng, sayur tumis, sambal, dan sosis.
Disaat Ale sedang ingin memakan makanannya dengan hikmat lantas tiba-tiba dia melihat Ayumi yang memberikan lauk ayamnya kepada Xafier dan kemudian di susul Yuri yang membantu Xafier untuk menyidukan nasinya kek atas piring pria itu.
Sedangkan Ayumi yang melihat hal itu hanya menatapnya tidak suka lalu dengan raut wajah yang di paksakan Ayumi tersenyum kek arah Yuri dan berkata,“Yuri lebih baik kau makan-makanan mu saja biar ketua yang aku urus.”
“Tidak apa-apa sebagai pacar yang baik aku harus melakukannya,” kata Yuri dengan penuh sindir membuat Ayumi melototkan matanya dan melihat kek arah Xafier yang gelagapan.
“Uhuk,” tiba-tiba Ale terbatuk dan dengan sigap Yuri memberikannya air kepadanya untuk di minum.
“Terimakasih,” ucap Ale lalu menatap Xafier dengan mata tajamnya, sedangkan sang empu yang di tatap hanya menaikan bahunya tak acuh.
Malam harinya Ale memutuskan untuk menginap di apartemen Xafier dia tidak ingin pulang sebelum dua wanita pengganggu itu pergi dari tempat Xafier jika tidak maka Ale tidak akan tenang.
Dan betul saja entah Xafier yang peka kepada Ale atau memang Xafier tidak ingin terjadi sesuatu yang tidak diinginkan karena seorang wanita pulang malam.
“Ini hampir sudah mau tengah malam lebih baik kalian pulang kerumah kalian, tidak baik wanita pulang malam,” beritahu Xafier pada Ayumi dan Yuri yang hanya memasang wajah kesal karena tidak bisa lama-lama dengan Xafier.
Setelah kepergian dua orang itu Ale langsung menarik tangan Xafier menuju kamarnya dan kemudian membanting pintu itu dengan kasar.
Brukkk..
Ale pun langsung mendorong tubuh Xafier kek atas kasur sedangkan sang empuh hanya diam saja melihat perlakuan dari Ale yang sepertinya akan mulai sangat posesif terhadap dirinya.
“Kau milikku!” teriak Ale dan kemudian dia menaiki tubuh Xafier kek atas perutnya dan mendudukinya.
Sedangkan Xafier mulai tertarik dengan sikap posesif yang di berikan oleh Ale terlihat dari seringai di sudut bibirnya.
“Apa bukti jika aku milikmu?” tanya Xafier dengan wajah menantang kek arah Ale.
Lalu dengan wajah kesalnya Ale Mulai mencium Xafier yang berada di bawahnya dia sesekali menggerakkan pantatnya di bawah kejantanan sang empu.
Di rasa kejantanan Xafier mulai membesar semakin cepat gerakan pantat yang Ale lakukan.
Saat Ale sedang menikmati hal itu Ale merasakan tangan Xafier yang mengelus pantatnya dan kemudian memasukan tangannya kek dalam celananya dan mengelus lubang pantatnya membuat Ale melepas ciumannya.
Dan kemudian menatap Xafier dengan tatapan aneh dan saat itu di saat Ale tidak fokus Xafier langsung mengambil alih posisinya menjadi pria berbadan kekar itu yang sekarang di atas tubuh Ale sedangkan Ale tertidur di bawah kukunganya.
....
“Sesuatu yang unik mungkin saja itu bisa menjadi sebuah daya tarik,”—Author sengklek.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUDI ROMANCE
Teen FictionEnd BL Ale yang nasibnya emang lagi apes sama kek si Reza tuh nasib emang kembaran bedanya Reza apes pas lagi balapan mati nah bedanya si Ale apesnya mati gara-gara di kejar polisi. Nah keknya nih malaikat Ale sama Reza sama bedanya nih takdirnya be...