Warning typo bertebaran, beberapa kata/kalimat suka bikin tebak-tebakan tolong di komen yhh beberapa kata yang typo biar di benerin itung-itung nambah pahala bantu Author sengklek ini.“Kenapa kau harus pura-pura seolah membuat Baskara menang dalam permainan itu?” tanyanya sambil fokus mengerjakan tugasnya setelah bermain catur dengan Ale.
“Hemm bagaimana yah, habisnya kau membuat kesepakatan menarik dengan Baskara,” sambil memegang dagunya dan mencoba memahaminya soal yang di berikan gurunya.
“Kau sengaja melakukan itu?” tanyanya sekarang Xafier berada di mode serius penglihatannya pada buku catatan miliknya mulai terahlikan.
“Iyahlah bukanya tidak menarik jika aku haru mengambil sebuah kemenangan dengan cepat,” jawabnya dengan penuh seringai kepada lawan bicaranya.
“Apakah kau memang sengaja ingin menjatuhkan ku?” tanyanya lagi seolah itu adalah pertanyaan yang dinanti-nanti untuk dilontarkan kepada Ale.
“Awalnya tidak tapi saat kau berniat ingin bermain dengan ku, aku pun mengabulkan permintaan mu.” oke perbincangan ini sekarang cukup rumit entah akhir apa yang akan di ambil untuk dua orang itu.
“Dari mana kau tahu, jika aku dan Baskara membuat kesepakatan?” ini adalah pernyataan dari intinya dan alasan kenapa Xafier mengundang Ale kedalam rumah singgahnya saat ini.
“Jawabannya cukup mudah, kau ingin tahu?” tanya Ale dengan sedikit berbisik.
“Ada orang yang memberitakan informasi itu pada saat aku berjudi dengan Baskara.”
FLASHBACK
Puk
Tiba-tiba beberapa siswa melempar buntelan kertas kek arahnya dan menyorakinya, dalam hati Ale kenapa anak ini sangat cupu hingga sering kali di buli.
Merasa tidak terima Ale pun memungut buntelan kertas itu di bawah meja tempat dia berjudi.
Dan saat ingin mengambil buntelan kertas selanjutnya ada yang membuat perhatiannya terahlikan yaitu sebuah buntelan yang berbeda dari yang lain seperti ada tulisan diisinya.
Saat Ale membuka buntelan itu benar saja di dalam isinya terdapat tulisannya yang bertulis.
‘Kau sedang dijadikan taruhan.’
“Sudah tak perlu repot-repot, biarkan anak bawahan osis yang melakukannya,” beritahu Baskara pada Ale membuat Ale tiba-tiba menghentikan kegiatannya.
“Ada apa?” tanyanya saat Ale tiba-tiba tidak bergerak.
“Apa yang aku dapatkan jika menang?” tanyanya penuh harapan jika yang dia dapatkan sesuai keinginannya.
“Utang mu lunas.”
FLASHBACK END
“Terlebih lagi jika aku mendengar tentang gosip-gosip anak lain tentang Baskara dia bukan orang dengan memberikan taruhan yang biasa, apalagi dengan cara melunasi hutang ku, bukanya itu sering dilakukan para penjabat saat bermain.”
“Sangat basi,” lanjut Ale di akhir kalimat dan saat itu Xafier pun berfikir siapa yang memberikan informasi itu.
“Jika kau tidak tahu latar belakang baskara, dan tidak tahu jika kau sedang menjadi bahan taruhan apakah kau tetap akan memenangkan permainan itu?”
“Mungkin.” jawabnya dengan singkat dan sedikit keraguan lalu mulai meminum jus mangga yang di buat oleh Xafier, namun saat meminumnya ada rasa aneh di dalam jus mangga itu sehingga membuat Ale menyipitkan matanya.
Dan Xafier yang melihat itu hanya bisa menyeringai puas,“Bagaimana apakah lebih enak dari puding coklat?”
“Wahhh kau pake apa untuk membuatnya, rasanya beda dengan jus lainya.” lalu meminum lagi jus mangga tersebut membuat Xafier hanya bisa terkekeh saat melihatnya.
Ale yang melihat Xafier terkekeh tentu saja terkejut bukan biasanya Xafier tidak pernah menunjukkan giginya apalagi setiap harinya dia selalu memasang wajah datar.
“Tampan,” gumam Ale membuat Xafier yang tadinya terkekeh terhenti.
“Kau masih ingat kan tentang ucapan ku yang mengatakan aku masih straight.”
“Akan ku buat kau menjadi gay.”
“Baik permainan pertama setiap permainan harus bisa mengalahkan salah satu dari tiga OSIS yang ada di depan kalian dan memasuki babak selanjutnya,” beritahunya pada siswa lain.
“permainkan yang di mainkan adalah sebuah misteri di sini kami menyediakan tiga permainan masing-masing dari anggota OSIS yang ada di depan kalian ada yang sulit, sedang, sampai kek mudah, dan itu semua akan kalian dapatkan sesuai keberuntungan kalian.”
“Jadi selamat bermain.”
Setelah mendengar pemberitahuan itu kemudian setiap siswa buru-buru untuk mengantri dari tiga tempat itu sedangkan Ale dan Xafier masih diam di tempatnya.
“ku pikir kita harus melihat orang lain dulu saat memasuki tempat itu,” ucap Ale kemudian lari kek arah tempat osis.
Namun saat sudah ada di depan pintu masuk OSIS ada anggota OSIS lainnya yang menghalangi jalannya, “Maaf kalian tidak boleh mengintip.”
“Akhirnya aku lolos!” teriak salah satu siswa saat keluar dari tempat itu.
“Langsung saja Ale mengantri di belakangnya, dan menunggu giliran selanjutnya.”
“Ku pikir tidak akan semudah itu.” ucap Xafier kepada Ale yang sepertinya anak itu tidak menanggapinya.
Sekarang sudah giliran mereka berdua dan sekarang Ale pun dengan antusias memasuki ruangan itu.
“Selamat datang, Man—tan ketua,” ucapnya dengan nada meledek dan itupun membuat Ale yang mendengarnya hanya menatapnya sinis.
“Apa permainannya?” tanyanya tanpa basa-basi.
“Mudah saja, aku akan memutar tiga kotak dan kalian harus memilih salah satu dari kotak itu jika kalian tidak mendapatkan koinnya maka kalian harus kembali dan tidak memasuki babak selanjutnya, kesempatan hanya satu kali.” jelasnya panjang lebar kepada Xafier dan Ale tetapi Xafier hanya diam saja tidak memusingkan, sedangkan Ale hanya menggelengkan kepalanya.
“Permainan yang curang.” gumam Ale.
Lalu anggota osis itu pun memutar kotak dengan lincah setelah memasuki koin kedalam salah satu kotak di hadapan Xafier dan Ale.
Selagi OSIS itu memutarnya dengan lincah Xafier terus menatap kotak itu yang terus menerus di putar dengan lincah seakan-akan jika kau berkedip sekali saja kau akan kehilangan koin itu.
Sedangkan Ale hanya bisa bersandar di tempat kursinya sambil memejamkan matanya dirasa jika anggota OSIS itu sangat lama sekali memutar-mutar empat kotak itu.
Jika orang biasa mungkin akan kehilangan jejak kakinya namun ini Ale jikapun dia hanya menutupi matanya mungkin itu langsung mendapatkan koinnya.
“Silahkan pilih, kotak mana yang di dalamnya terdapat koin?” ucapnya dengan seringai di wajahnya.
.......
“Terkadang jika seseorang sering membuatmu dalam keadaan sulit kemudian suatu hari dia membiarkan mu dalam keadaan yang muda maka patutlah kau mencurigainya,” —Author sengklek.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUDI ROMANCE
Fiksi RemajaEnd BL Ale yang nasibnya emang lagi apes sama kek si Reza tuh nasib emang kembaran bedanya Reza apes pas lagi balapan mati nah bedanya si Ale apesnya mati gara-gara di kejar polisi. Nah keknya nih malaikat Ale sama Reza sama bedanya nih takdirnya be...