SATU BULAN KEMUDIAN...
Pagi ini Freen disibukkan dengan beberapa kegiatan di sekolahnya yang sedang mengadakan perayaan ulang tahun Gentle High School karena dirinya termasuk salah satu panitia. Meskipun yang bekerja adalah juniornya, tapi tetap saja memerintah juga membutuhkan tenaga.
"Freen."
Sebuah suara yang tak asing terdengar memanggil namanya, Freen langsung menoleh dan melihat sang kakak berdiri dibelakangnya.
"Ada apa phi?"
"Aku hanya memberikan ini untukmu." Friend memberikan amplop berwarna coklat kepada Freen. "Ini tambahan dari ayah karena kamu berhasil mencari uang sendiri dua bulan ini."
Melihat uang di dalam amplop cukup banyak, Freen tersenyum cerah. "Terima kasih phi, aku akan langsung bilang terima kasih nanti dengan ayah."
"Freen, ada yang ingin phi tanyakan."
"Apa itu?"
"Kamu benar tidak ada hubungan atau perasaan pada Becky?"
"...." Freen terdiam sejenak mendengar pertanyaan sang kakak. "Phi tau kan aku menikah dengan Becky hanya untuk status?"
"Syukurlah kalau begitu." ucap Friend sambil tersenyum
"Kenapa phi bertanya?"
"Aku hanya ingin memastikannya.."
"...."
"Kalau begitu aku pergi dulu ya." ucap Friend.
Freen menghela nafas beratnya, jauh di lubuk hatinya dia mencintai Becky tapi dia tau Becky tidak akan mencintainya. Ia cuma berharap sesuatu yang dia khawatirkan tidak akan terjadi.
.
.
.
.Suasana lapangan Gentle High School mulai di penuhi banyak murid berkumpul untuk menyaksikan beberapa penampilan yang telah di siapkan setiap kelas.
Kelas Becky yang telah menyelesaikan penampilan pun turun dari panggung. Becky bersama Irin dan William duduk di lapangan untuk menyaksika penampilan selanjutnya.
Senyum terlihat di bibir Becky ketika melihat ternyata penampilan selanjutnya adalah penampilan opera dari kelas seniornya yaitu Friend.
"Kedip kali ngeliatinnya." ledek William sambil menyenggol Becky
"Apaan sih, siapa juga yang gak kedip?" ucap Becky sambil menatap tajam kepada William
"Ya kamulah, itu mata lama-lama copot kalau kamu ga kedip." balas William
Becky menjitak pelan jidat William. "Aku sudah berkedip, tapi bukankah itu wajar karena aku menyukainya."
"Kalian bahkan sudah sangat dekat seperti saling menyukai." ucap Irin
"Aku tidak yakin, mungkin saja P'Friend hanya menganggapku seperti juniornya."
"Tidak mungkin, aku bisa melihat P'Friend menatapmu dengan penuh cinta." ucap Irin
"Tapi P'Friend terkadang menatap orang lain seperti itu juga." balas William
"Maukah kita bertaruh siapa yang benar?" ucap Irin kepada William
"Siapa takut! Mari bertaruh dan yang kalah harus traktir." jawab William
Sesi selanjutnya dilanjutkan dengan sesi confession yang sengaja diadakan karena hari ini bertepatan dengan hari Valentine. Becky melihat banyak sekali orang yang menyatakan cintanya hari ini, ada yang diterima dan ada juga yang pernyataan cintanya di tolak.
Di sisi lain Freen yang sedang duduk dengan teman-temannya merasa gelisah, ia terus menggerakkan kakinya melihat orang-orang yang naik ke panggung untuk menyatakan perasaaan. Dan ketika Friend naik keatas panggung, hati Freen merasa semakin gelisah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Punishment [ END ]
RomanceFreenBecky - Futanari Jangan terlalu membenci seseorang, bisa saja rasa benci itu akan berubah menjadi sebuah rasa cinta yang rumit.