Tanpa terasa hari berjalan begitu cepat, meskipun sudah memakai status sebagai suami-istri tapi hubungan Freen dan Becky tidak ada kemajuan dan malah mengalami kemunduran sejak Becky menjalin hubungan dengan Friend dua minggu yang lalu.
Semenjak itu juga Freen menjadi menghabiskan waktunya untuk bekerja daripada dirumah terkadang harus melihat Becky yang membawa Friend ke rumah mereka.
"Ini uang untukmu dan sekalian membayar service mobilmu yang rusak." ucap Freen sambil meletakkan amplop coklat di depan Becky.
"Akhirnya aku bisa membawa mobil kesayanganku ke bengkel." ucap Becky setelah mengecek isi amplop tersebut.
"Maaf aku baru bisa memberimu sekarang, ayahku sangat perhitungan karema masih menghukumku." ucap Freen yang terpaksa berbohong padahal ia baru saja mendapatkan uang dari hasil bekerja di cafe dan club malam.
"Tidak apa, setidaknya uang ini sudah sangat cukup untukku." jawab Becky.
"Okay.." Freen meresponnya dengan singkat. "Apa kamu mau berangkat denganku ke sekolah?" tanyanya lagi.
"Aku akan pergi ke sekolah bersama Friend.." balas Becky sambil menatap Freen
"Ah iya.. Aku lupa jika kamu sudah memiliki PACAR." ucap Freen yang menekankan kalimat PACAR pada ucapannya.
"....."
"Aku pergi duluan."
"Freen, kamu melupakan sesuatu." ucap Becky, ia berdiri dari duduknya lalu berjalan menghampiri Freen.
"Eits." Freen menahan tubuh Becky yang berniat untuk mencium bibirnya. "Ingatlah kamu sudah mempunyai pacar."
"Tapi..."
"Sudah, aku pergi duluan." ucap Freen lalu meninggalkan Becky menuju pintu depan.
Becky berdiri mematung memandang kepergian Freen, tentu ia nampak kecewa karena sudah beberapa kali Freen menolak ketika dirinya ingin mencium Freen dan seperti menghindarinya.
﹌﹌﹌﹌﹌﹌
Sudah menjadi makanan sehari-hari jika Freen terus di tegur oleh gurunya akibat tertidur di kelas tapi Freen tidak menggubris karena itu adalah hal yang biasa mengingat ayahnya mempunyai power yang kuat di sekolah ini.
Saat jam istirahat Freen pergi ke kantin lebih dahulu daripada teman-temannya yang masih betah berada di basecamp mereka.
Lima menit Freen memandangi menu makanan dan memutuskan hanya membeli sandwich dan segelas jus semangka. Uangnya menipis karena tujuh puluh persen hasil dari dirinya bekerja diberikan kepada Becky yang selalu merengek dan mengeluh ingin membeli berbagai barang jadi Freen hanya menyimpan uang untuk bensin mobilnya dan makan secukupnya.
"Hai Freen."
Freen yang melihat Jorin menyapanya langsung berhenti mengunyah makanannya dan menyapa Jorin kembali. "Hai Jorin."
"Boleh aku duduk disini?" tanya Jorin
"Boleh, tidak ada yang melarang untuk kamu duduk disini karena ini adalah tempat umum." jawab Freen lalu meminum jus semangka miliknya..
"Benar juga. Ngomong-ngomong tadi aku memasak di rumah dan ingin memberikannya untukmu tapi sepertinya kamu sudah makan." ucap Jorin
"Memberikan untukku?"
"Ya, aku hanya ingin kamu makan yang banyak karena akhir-akhir ini sepertinya kamu jarang terlihat di kantin." jawab Jorin
"Kenapa kamu melakukannya untukku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Punishment [ END ]
RomanceFreenBecky - Futanari Jangan terlalu membenci seseorang, bisa saja rasa benci itu akan berubah menjadi sebuah rasa cinta yang rumit.