CHAPTER 18

7.4K 535 25
                                    

Semua cara sudah Becky lakukan untuk menghubungi Friend tapi hasilnya tetap sama yaitu tidak ada jawaban jelas. Sudah beberapa hari di sekolah Becky juga tidak melihat keberadaan Friend dan terakhir kali Friend mengiriminya pesan adalah kemarin yaitu mengatakan membutuhkan uang jadi Becky memberikannya begitu saja.

Belum selesai masalahnya dengan Freen, sekarang sudah timbul masalah baru dengan Friend yang tiba-tiba menghilang dan jarang untuk menghubunginya. Itu membuat Becky sedikit pusing tapi di sisi lain Becky senang karena sebentar lagi kedua orang tuanya akan kembali ke Thailand.

"Happy Birthday Becky!"

Becky yang sedang melamun di taman sedikit terkejut karena suara kedua temannya, ia tersenyum ketika melihat William dan Irin membawa sepotong kue dengan lilin diatasnya. Bahkan kedua temannya itu menyanyikan lagu ulang tahun dan lagu sebelum meniup lilin lalu menepuk tangan.

"Ayo tiup lilinnya."

"Sebelum itu... Jangan lupa untuk membuat permohonan terlebih dahulu."

Becky mengangguk dan mulai memejamkan matanya membuat permohonan dalam hati lalu membuka matanya untuk meniup lilin.

"YEAAY!!" sorak William dan Irin bersamaan

"Terima kasih sudah memberikan kejutan ini kepadaku." ucap Becky. Meskipun kedua orang tuanya orang pertama yang mengucapkan tapi mereka tidak ada disini bersama Becky bahkan Freen maupun Friend tidak memberikan ucapan.

"Kita hanya ingin merayakan ulangtahun kamu, jadi kamu jangan bersedih lagi."

"Benar yang di katakan Irin, hari ini adalah hari spesialmu jadi lebih baik kita habiskan untuk bersenang-senang." ucap William

"Okay, ayo pergi ke Mall untuk merayakan ulang tahunku karena hari ini bertepatan dengan konser Taylor Swift di bioskop. Aku akan mentraktir kalian berdua."

"Nah gitu dong! Sekarang lupakan soal P'Friend sejenak pasti dia akan baik-baik saja Bec."

"Aku akan mencoba untuk melupakannya sejenak."

"...."

"Setelah pulang sekolah ayo kita jalan-jalan!"

.
.
.
.

"ARHH..."

"Ada apa denganmu? Masih belum berbaikan dengan Becky?"

Freen yang sedang tiduran di sofa base campnya hanya menggelengkan kepalanya dengan lemah, "Hari ini adalah ulang tahunnya tapi aku tidak tahu harus bagaimana." ucapnya.

"Bukankah ini saat yang tepat untuk meminta maaf? Berikan dia kejutan kue ulang tahun dan juga hadiah."

"Hadiah apa yang harus aku berikan? Sebucket bunga?"

Engfa dan Nam menepuk jidat mereka sendiri karena lelah menanggapi pertanyaan bodoh dari Freen yang seperti anak keci.

"Berikan dia bunga dan sesuatu yang dia suka itu sudah cukup." jawab Nam dengan nada kesal

Freen melihat ponselnya sambil membuka sosial media, jarinya sibuk menggulir layar ponselnya tanpa henti. "Aku mendapatkannya!" teriak Freen dengan antusias ketika berhasil menemukan hadiah yang pas untuk dia berikan kepadaa Becky.

"Apa yang kamu berikan padanya?"

"Lingerie seksi." jawab Freen sambil menaik turunkan alisnya

"Dasar mesum!" Nam melemparkan botol kosong beruntung tidak mengenai kepala Freen.

"Kenapa? Itu adalah hal yang wajar seorang suami membeli untuk istrinya." ucap Freen membanggakan diri.

"Ya, kamu semakin membuat jiwa jomblo kami meronta."

The Punishment [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang