bab 16 (surat darinya)

67 35 17
                                    

Berberapa bulan berlalu,kurang satu Minggu lagi Jefano pulang dari tugasnya.

Di sore hari yang mendung,Jefano mengirim surat untuk Gendhis.

"Akhirnya mas setelah penantian panjang,kamu pulang juga"ucapku sambil membaca surat dari mas jefano

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Akhirnya mas setelah penantian panjang,kamu pulang juga"ucapku sambil membaca surat dari mas jefano

"Ada apa toh ndhis?"tanya ibuku yang baru saja datang dan duduk di sampingku

"Ini Bu,mas Jefano minggu depan mau pulang"

"Akhirnya ndhis,senang banget nih pastinya kamu"

"Banget Bu, akhirnya setelah dua belas bulan penantian akhirnya mas Jefano pulang juga Bu"

"Iya,oh ya mau makan apa?"

"Soto ayam enak tuh kayaknya Bu, apalagi ini lagi mendung hmm,enak"

"Yasudah ayo bantu ibu nyiapin makanan"

Aku pun membantu ibu dan mbok memasak soto, setelah selesai masak aku mandi dan shalat ashar dan duduk di ruang tamu sambil menikmati gerimis

"Seger banget apalagi habis mandi"

"Sudah mandi kamu ndhis?"tanya bapakku yang baru saja datang sambil membawa secangkir kopi

"Sudah pak,oh ya pak ceritain dong tentang bapak waktu masih muda"

"Waktu bapak masih muda,banyak yang suka sama bapak tapi belum ada satupun yang bisa luluh kan hati bapak kecuali satu wanita yang bapak cintai yaitu ibu mu,pada masa itu bapak itu njalin hubungan bisnis sama kakek dari ibu mu,saat itu bapak masih cuman distributor susu sapi belum kayak sekarang,jadi bapak selalu ambil susu sapi ke kakek mu lalu bapak jual ke pasar dan para warga,ya dari situ bapak sering bertemu dengan ibu mu dan akhirnya jatuh cinta,bapak akhirnya pacaran tapi cuman tiga bulan dan setelah itu langsung menikah"ucap bapak

"Oalah gitu toh pak, pacaran cuman tiga bulan kok bisa sih pak"

"Karena bapak sama ibu mu udah punya rencana buat pacaran jangan lama lama habis itu langsung nikah"

"Gendhis jadi pengen deh kayak bapak sama ibu"

"Ya berdoa aja ndhis semoga Jefano ngasih harapan yang pasti ke kamu"

"Aamiin"

"Pak Gendhis ke kamar dulu ya, pengen tiduran di kasur kayaknya enak"ucapku dan aku pun pergi menuju kamar

Aku pun masuk kedalam kamar dan tiduran di kasur sambil menatap atap rumah

"Huftttt,kapan ya mas Jefano kasih aku kepastian,eh iya orangnya masih tugas,astaga Gendhis"gumamku

Malam hari tiba aku pun makan malam bersama keluarga

"Siapa nih yang bahagia habis di kasih Surat sama kekasih nya"ucap ibuku

"Emangnya siapa Bu?"tanya bapakku

"Siapa lagi kalau bukan Gendhis pak,dia kan lagi nungguin kekasih nya pulang tugas"ucap ibuku

Kisah gendhis || Jenrina (Jeno Karina) || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang