Chapter 3

11 2 0
                                    

Habis sudah suara Shinta sepanjang karaokean tadi, gadis itu menyanyi selama hampir 2 jam tanpa henti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Habis sudah suara Shinta sepanjang karaokean tadi, gadis itu menyanyi selama hampir 2 jam tanpa henti. Itu semua karena untuk menyalurkan rasa frustasi sekaligus rasa kesalnya pada Bintang.

Tetapi ini cukup melegakan, sedikit mengurangi rasa kesalnya meski suaranya kian menghilang dan menjadi serak.

"Wah seru banget" kata Shinta dengan suara seraknya.

Ifana dan Putri menggelengkan kepala mereka, menatap temannya yang terlihat sangat frustasi itu.

"Gila lo, 2 jam kita harus denger suara cempreng lo itu dan liat sekarang suara lo menghilang" Ifana menggelengkan kepalanya kembali.

"Telinga gue sampe capek denger lo nyanyi saking lamanya" celetuk Putri.

Shinta mendengus kesal mendengar ucapan Ifana dan Juga Putri.

"Ya udah sih suka hati gue, lagi kalian kan yang mau gue ajak karaokean tadi kok protes sih" ujar Shinta dengan suara serak.

"Ya udah kalau gitu kita pulang duluan Yah" Pamit Putri.

"Heeh, hati-hati lo berdua"

"Lo juga hati-hati Shin, gue sama Putri duluan"

Setelah mengatakan itu Ifana dan Putri pergi dari pusat karaokean.

Shinta menghela menatap langit malam yang begitu gelap hari ini sepertinya akan turun hujan.

Shinta segera pergi ke arah mobilnya,  sesampainya di sana Shinta kembali mengecek ponselnya gadis itu meremat ponselnya dengan kuat ketika melihat kekasihnya bersama dengan seorang gadis yang katanya hanya sahabat tetapi terlihat begitu romantis.

"Cih, cuma sahabat katanya"

"Sahabat apa yang mesra kayak gini"  lanjut Shinta dengan marah, ia lalu meletakkan ponselnya kembali ke tasnya.

Bintang bisa berfoto bahagia dengan Mulan, tetapi tidak mempedulikan perasaan Shinta saat ini sangat miris bukan bahkan Bintang sama sekali tidak menghubungi dirinya.

Shinta tertawa sambil memukul stir mobilnya, setetes air mata jatuh pipinya.

Apa dirinya sama sekali tidak berarti bagi Bintang hingga, cowok itu lebih memilih Mulan daripada dirinya.

Sungguh ini menyakitkan, Shinta adalah kekasih Bintang tetapi kenapa gadis itu merasa di asingkan sekarang.

Shinta mengusap ujung matanya lalu melajukan mobilnya dengan sedikit kencang membelah jalanan kota Jakarta yang cukup padat.

🌠🌠🌠

Tin...

Mata Shinta terbelalak ketika sebuah motor dari arah kanan jalan melaju dengan cepat ke arah nya.

Refleks Shinta langsung menginjak pedal rem, dan turun dari mobilnya menemui si pengendara motor yang hampir saja menyebabkan kecelakaan di antara mereka.

Ineffable (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang