🎀RoVel-14🎀

4.2K 530 133
                                    

YEAY PENUH! Ayo penuhin lagi muahahhahaha.

Follow ig ara_aulika25, ntar kalau udah 1k aku bakal up 10x selama 3 hari.

200 vote dan 60 komen hayuuk!

🎀Sakit si tukang Tantrum🎀

Sepulang sekolah, Juven nangis terus menerus karena kepalanya pusing tak terkira, tubuhnya panas dan lemas.

"Rosellaaaa..uuuhh..Rosellaaa.." isaknya sesenggukan saat melihat Rosella berjalan kearah pintu kamar, dia berusaha menggapai Rosella.

Wajahnya merah dengan keringat karena demam, rambutnya berantakan.

Juven hanya menggunakan kaus kedodoran dan celana boxer saja, berselimut tebal di kasur apartemen Rosella.

"Sebentar sayang, aku mau ambil makan buat kamu," ujar Rosella saat hendak membuka pintu

Juven tak perduli "ROSELLA SINIII! Uuhh..ukh..siniiiii," tangisnya semakin kuat dan kejer.

Rosella menghela napas pelan, berjalan lagi ke kasur lalu memeluk Juven, dia mengangkat tubuh Juven seperti koala lalu membawanya keluar dari kamar.

Juven bersandar dibahu Rosella.

"Pusing..kepala Juven.." isaknya mengadu.

"Iya aku tau, nanti aku kasih obat,"

"Enggak mau obaaaaaat..maunya dicium..hehe.."

Rosella terkekeh pelan, dia mengecup pipi Juven "Udah kan?"

"Uuuh enggak mau dipipiii," rengeknya kesal.

"Lagi sakit kamu nya,"

Juven mengerucut pelan dan hanya mengecup pelan leher Rosella, kedua kakinya mengapit pinggang Rosella, asik digendongan Rosella.

Rosella berjalan kearah dapur, mendudukan Juven ke kursi bar lalu mengambil bubur yang sudah dipanaskan di microwave.

"Sini aku suapin," Rosella berujar begitu lembut lalu duduk disebelah kursi bar Juven.

Membiarkan Juven mendusel dibahu Rosella lalu melumat pelan bubur yang Rosella suapkan.

"Ukh..enggak ada rasa.." protes Juven.

"Iya soalnya kan kamu lagi sakit,"

Juven hanya menahan rasa mual setiap kali bubur masuk ke perutnya, rasanya mau muntah.

"Rosell..jadi..adek lo gimana? Dia masih jadi mate Kaleah?" Juven bertanya, penasaran dia soalnya.

Rosella diam "Enggak tau..aku juga belum ada pulang lagi ke rumah," gumam Rosella.

Juven mengangguk "Lagian juga bukan urusan kita yah," ujarnya mesra seraya mengecup pipi Rosella.

Rosella mengangguk pelan.

Setelah makan bubur dan minum obat, Rosella menggendong Juven kembali ke kamar dan menemaninya untuk istirahat.

Setelah Juven tidur, ponsel Rosella berbunyi, dengan segera Rosella meraih ponselnya dan menjawab panggilan.

"Rosella..bisa lo anter Juven pulang?" itu Kaleah.

Raut wajah Rosella seketika menjadi datar dan dingin "Kenapa? Dia udah senang disini, ngapain balik kesana," ujar Rosella tenang namun terkesan menyindir.

Kaleah menghela napas pelan "Balik 2 hari doang, orang tua gue ada mau ngurus sesuatu," Kaleah berkata setenang itu.

Rosella tak suka dengan ucapan Kaleah, tapi dia juga belum berhak melarang walau sekarang dia sudah mating sama Juven.

"Tanya Juven dulu, kalau dia enggak mau, aku enggak akan anter dia," putus Rosella sebelum mematikan sambungan.

Rosella tak akan pernah setuju kalau suatu hari adiknya menjadi mate resmi Kaleah.

Disisi lain, Kaleah meletakan ponselnya "Gimana? Dia bakal pulang kan?" Papi bertanya penasaran.

Kaleah tersenyum penuh kepalsuan "Harus, dia harus pulang, lagian Kaleah enggak mau dijodohin, jadi, Juven aja ya," ujar Kaleah santai.

Mami mengangguk "Iya dia harus mau dijodohin, lumayan, Alpha itu kaya raya, hidup Juven bakal terjamin," sahut Mami.

Kaleah sebenarnya mau Juven sama Rosella, tapi kalau Rosella sendiri enggak akan pernah suka Kaleah bersama adiknya, maka Rosella tak akan bisa bersama adik Kaleah.

Ini adil, bagi Kaleah.

🎀Bersambung🎀

Stupid Omega [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang