🎀RoVel-17🎀

3.7K 524 128
                                    

Ini end di chapter 30 yak, setelah itu gas ke cerita baru. Btw, aku tuh pengen buat percobaan gitu loh, nulis cerita yang beda dari tema cerita aku.

Coba kalian komen, contoh cerita nya tuh kaya gimana?

A. Cerita geng motor+cewek manja
B. Cerita Ceo+Sekretaris (Aku udah ada sih cerita ini)
C. MBA (Nikah karena hamil duluan)
D. Cerita Badboy dan cewek galak
E. Cerita cewek polos dan cowok bejat.
F. Cerita Benci jadi cinta.
G. Cerita cowok Dominan dan cewek Submissive (Jangan pilih ini, plis, ini ujian berat bagi aku kalau disuruh nulis cerita cewek submissive🙏)
H. Cerita cewek di bully terus glow up jadi cantik.
I. Cerita cewek nyamar jadi miskin padahal Mafia (Ya you know lah)
J. Cerita Psychopath dan cewek baik kaya malaikat.

Yok, coba dipilih, anggap aja ini ujian bagi aku karena harus nulis cerita yang jarang aku buat🙏

200 vote dan 60 komen, AYO!

🎀Zena si Playing Victim🎀

Zena ini masuk ke Organisasi osis karena rekomendasi dari Kepala Sekolah, dan dia langsung naik jabatan jadi Sekretaris.

Yang berarti Zena akan menghabiskan banyak waktu bersama dengan Rosella.

Yah biasalah, kekuatan orang dalam.

Rapat di ruang Organisasi hari ini terbilang tenang, karena ya biasanya Juven bakal datang ke ruangan itu dan memaksa Rosella untuk pulang.

Kebetulan Juven lagi tidur siang di kelas, jadi dia gak bakal gangguin rapat hari itu.

Mereka sedang membicarakan perihal acara ulang tahun sekolah, dan apa saja yang akan mereka adakan.

Zena yang kursinya berada disebelah kanan Rosella, sedari tadi memotong perkataan anggota lain.

Dia ingin terus bersuara dan menunjukan pada Rosella kalau dia itu pintar.

Jarang-jarang juga ada Omega yang pintar, biasanya pada bloon kaya Juven.

"Gimana kalau acara ulang tahun, diadakan 2 hari-"

"Kayanya ribet deh kalau 2 hari sebelum Hari H," potong Zena saat salah seorang Beta memberi saran.

Semua diem "Bukanya untuk dekor sekolah ini udah punya tim-"

"Ya walaupun kaya gitu, bukanya lebih baik seminggu sebelum acara?" Zena kembali memotong perkataan seorang Omega laki-laki.

"Tapi-"

"Rosella, menurut kamu gimana?" tanya Zena lembut.

Rosella diam tak menjawab, dia menatap Zena datar, semua anggota Osis tau kalau Rosella sudah merasa muak dan malas melihat Zena.

"Bisa gak sih kalau yang lain lagi ngasih saran, lo diem dulu," sental Nezla, adik Rosella yang juga anggota Osis.

Sengaja Rosella masukan Nezla ke Osis supaya Nezla gak bisa deket-deket sama Kaleah lagi.

Zena menunduk sedih "Maaf..aku cuma mau ngasih saran juga," lirihnya.

Sok banget anjir, merasa paling disakiti si babi ini.

"Lo kalau mau ngasih saran ya tunggu yang lain selesai, ini belum juga kelar, lo udah nyamber mulu kaya listrik," sewot Baizar, Beta perempuan.

Zena mengerucutkan bibirnya pelan, dih, sok imut anjing.

"Maaf, tapi kan aku enggak salah sih, cuma mau ngasih saran juga," ujar Zena berusaha membela diri.

"Iya, cuma lo harusnya tau waktu dong, tau giliran kapan harus bicara kapan harus diam," tegur Elfen, Omega laki-laki.

"Kalian ini kenapa jadi nyalahin aku sih? Padahal kan aku cuma berusaha memberi suara, kok kesannya kaya aku ini jahat," lirih Zena dengan bergetar.

"Loh? Kok jadi playing victim gini lo?" solot Nezla kesal.

"A-aku enggak playing victim.." cicit Zena dengan air mata yang hampir jatuh.

Banyak dari anggota Osis merotasi mata mereka malas. Muak dengan tingkah Zena.

Ni Omega satu, otaknya agak-agak miring kayanya. Kaya kena Sindrom Drama Queen.

Salah seorang omega perempuan berceletuk sambil bersidekap dada.

"Kalau kata salah satu konten creator nih ya, kurang-kurangin playing victimnya, yuk, minta maaf, ceritanya gausah diputer balik, diputer balik, si A jadi si B si B jadi si C, gausah, lo yang salah, kenapa lo yang ngerasa jadi korban,"

Dan disahut oleh Nezla "Kurang-kurangin! Seneng banget jadi korban, diapain juga enggak, dicolek juga enggak sakit! Heran!"

Zena menangis terisak saat itu juga.

"Rapat selesai." Rosella bangkit dari kursi lalu berjalan keluar dari ruang Osis.

Anggota Osis berseru mengejek Zena, mereka tau kalau Zena ini berusaha menarik simpati Rosella.

"Kalau mau narik simpati kakak gue, jangan sok lemah! Kakak gue gak suka omega lemah, cih!" sewot Nezla seraya berjalan menyusul Rosella.

Ya soalnya Rosella sukanya omega bodoh kaya Juven.

Semua anggota Osis mulai meninggalkan Zena di ruang osis sendirian.

"Sialan.." desis Zena seraya menyeka kasar air mata palsunya itu.

Dia harus memikirkan bagaimana cara agar Rosella bersimpati pada nya dan agar Zena mudah untuk mendapatkan hati Rosella.

Dia segera meraih ponselnya dari kantong rok dan menghubungi seseorang.

"Halo, mah, bisa gak atur perjodohan antara Zena sama Rosella? Ya Rosella Hilbert, kalau enggak salah dia ada hubungan sama Juven, yang katanya bakal dijodohin sama bang Zeghal,"

"Nanti mamah urus."

Zena tersenyum senang, apapun akan dia lakukan agar Rosella menjadi Alpha Zena, lalu menghempas Juven jauh dari Zena.

Mungkin, memberikan sedikit ramuan perayu atau Pheromone penggoda bisa membuat Rosella terangsang, ide bagus, ide yang sangat bagus.

Zena juga bisa bekerja sama dengan Kaleah.

🎀Bersambung🎀

Stupid Omega [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang