tiga

14.4K 266 0
                                    

⚠️⚠️⚠️
18+++

Gevi yang tidak tahan langsung merobek kaos hijau kakaknya. Terlihat gundukan kesayangannya bergoyang akibat guncangan yang Gevi buat tadi. Mereka berdua juga sudah shirtless sekarang

Gevi dan Gavi menatap lapar badan atas kakaknya yang sudah terekspos itu. Gavi dengan segera melepas tautan kain yang menutupi keindahan gunung kembar itu lalu membuangnya asal.

Dengan tidak sabaran Gevi langsung meraup gunung dari sisi kanan kakaknya dan Gavi tengah memutar-mutar ujung gunung itu juga sesekali meremasnya.

Buah dada kakaknya bertumbuh baik akibat tangan nakal mereka setiap malam. Namun bagi mereka ini masih kurang pertumbuhan.

Gavi menjilati perut kakaknya dari samping kanan. Tangannya masih bermain di gundukan itu dan tangan satunya lagi melepaskan hotpants dengan perlahan hingga terlepas.

Gavi kurang puas ia bergeser pada kaki kakaknya lalu membukanya sedikit. Ia angkat kaki kiri kakaknya pada pundak lalu menjilati paha gadis itu dengan sensual.

Gevi cemburu, ia berpindah posisi dimana Gavi berada. Matanya menatap gairah kain segitiga berwarna hitam itu yang menutupi aset berharga kakaknya.

Merobeknya lalu membuang kain itu. Jari tengahnya mengelus perlahan belahan berwarna pink itu. Akibat perlakuan Gavi yang masih menjilati paha kakaknya membuat belahan itu sedikit terbuka.

Gevi merasakan basah pada jari tengahnya. Ia memasukan jarinya dengan mudah akibat lendir bening itu.

Memasukan, mengeluarkan lalu memasukannya lagi dengan tempo pelan. Gerakan itu membuat Gevi tidak sadar menambahkan jari telunjuk nya untuk masuk.

Gavi melihat jari saudaranya bergerak maju mundur di area kesukaannya, ia pun menarik jari kembarannya itu lalu dimasukannya kedalam mulutnya. Menjilati setiap lendir yang menempel pada dua jari itu.

Saat jarinya dijilati oleh Gavi, Gevi mendekatkan wajahnya pada aset kakaknya. Lidahnya menjilati lendir yang masih tersisa seperti menjilat es krim.

Merasa sudah bersih Gavi beralih pada bibir kakaknya. Ia mengecup lalu melumatnya perlahan namun semakin lama semakin menuntut. Tangannya kembali meremas dua gunung itu dengan keras karena gemas.

Gevi yang sudah tidak tahan buru-buru melepas celananya. Terlihat tongkat itu langsung berdiri tegak saat celana yang mengukungnya terlepas.

Gevi memposisikan tongkatnya didepan lubang surgawi itu dan saat ingin memasukannya ia mengumpat marah ketika mendengar suara klakson mobil dari arah garasi.

Ia pun kembali memakai celana dan kaosnya dengan terburu-buru. Gavi yang tengah asik mengabsen gigi kakaknya juga harus tertunda akibat suara klakson tadi.

Setelah mereka sudah berpakaian rapi. Gevi mengambil baju dan juga hotpants baru dari dalam lemari pakaian kakaknya. Mereka bekerja sama untuk memakaikan kakaknya baju dan celana itu.

Setelah selesai mereka langsung keluar menuju kamar masing-masing dan berpura-pura tidur walaupun tonjolan dalam celana mereka masih berdiri tegak.

"Sepi sekali" ucap wanita yang sudah berumur 36 tahun itu,  ia baru saja memasuki rumahnya.

"Pada tidur kali, karena cape" sahut laki-laki disampingnya, yang tak lain adalah suaminya.

The Twins (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang