Bab 10 menghiklaskan nya ?

13 4 0
                                    

Selamat membaca:)

Kita harus menerima apapun kenyataannya. Ikhlas dengan ucapan itu gampang tapi ikhlas di hati itu engga akan bisa.....

Tok tok tok suara pintu rumah adiva.

" Adiva ini aku Tania buka pintunya" ucap Tania.

Yang menunggu Adiva di depan pintunya.

Adiva berjalan menuju pintu.

" Oh kamu silakan masuk kedalam aja" ucap Adiva.

Mereka pun masuk kedalam dan duduk di ruang tamu dengan ruang tamu yang begitu banyak foto persahabatan keluar dan masa kecilnya bersama Angga. Tania terfokus dengan foto Angga bersama Adiva.

"Hmm. Kamu mau minum apa?" Tanya Adiva.

" Engga usah Adiva" jawab Tania.

" Dia siapa?" Tanya Tania.

Menunjuk sebuah foto anak kecil yang sedang di taman.

Adiva melihat arah tangan Tania yang menunjuk ke arah bingkai yang bersama Angga.

" Kamu engga usah marah. Tenang aja aku sama Angga bukan siapa-siapa nanti aku bakal copot fotonya"ucap Adiva.

Adiva tahu perasaan Tania karena Adiva sudah jauh mengenal Meraka dan tahu apa yang Tania suka dan yang tidak.

" Baguslah kalau kamu sadar. Aku engga suka calon suami aku kamu pasang iya aku mamang egois tapi ini kemauan anak aku" ucap Tania.

" Iya maaf" ucap Adiva.

" Iya engga papa lain kalih harus izin sama aku" ucap Tania.

" Inget iya kamu harus mengikhlaskan Angga sama aku karena Angga itu udah mempunyai calon dan bahkan akan menjadi seorang ayah. Aku datang kesini mau ngundang kamu aku akan tunangan. kamu harus datang iya bagaimanapun kamu adalah sahabat aku dan sahabat suami aku. Iya kamu sempat mencintainya kamu harus tahu satu hal bahwa Angga mencintai Tania bukan Adiva paham kan?" Ucap Tania.

"Iya aku paham dan aku akan melupakannya"ucap Adiva.

" Jangan ngelupain doang ngelupain itu gampang yang sudah adalah ikhlas.kamu jadi orang bodoh bangat benar kata Angga kenapa kamu engga mati aja karena kamu bakal ngerusak rumah tangga aku apalagi dengan bunda Lily. Mending sekarang kamu urus penyakit kamu itu yang penyakit jantung kamu yang sering sakit-sakitan" ucap Tania.

Adiva terdiam mendengar ucapan Tania. Sakit ? Tentu saja tidak menyangka seorang sahabat dekatnya yang sudah dia anggap sebagai sodara perempuan nya ingin Adiva meninggal.

" Kamu jahat bangat sama aku Tania kamu menginginkan aku meninggal?Tania yang aku kenal dimana" ucap Adiva.

Yang tidak nyangka dengan sahabatnya.

" Kamu tahu aku pacaran sama Angga udah lama bahkan sampai kamu mencintai Angga iya aku memang jahat dan meninggikan kamu mati. aku sampai berbuat kaya gini aku takut jika aku tidak menuruti kemauan Angga dia akan pergi meninggalkan aku dan malah memilih kamu aku engga akan bisa menerimanya" ucap Tania.

"Kamu adalah orang yang aku benci karena setiap yang aku mau kamu bisa mendapatkannya. Tapi ada satu yang ga akan kamu bisa dapatkan yaitu cinta Angga. Dan aku berhasil membuat kamu gagal dan engga akan bisa mencapainya hahahah" ucap Tania. Bangga dengan dirinya sendiri.

" Kamu engga usah manusia yang paling tersakiti bukanya hidup kamu itu memang engga akan pernah bahagia aku suka itu" sambung Tania.

" Udah selesai kamu nyakitin aku. Aku diam bukan aku bodoh tapi aku menghargai kamu karena bagaimanapun kamu adalah sahabat aku" ucap Adiva.

" Hah. Aku engga salah denger memang benar si kamu perempuan bodoh tapi lebih bodoh kamu adalah perempuan yang aku anggap saingan aku" ucap Tania.

" Kayanya aku engga bakal lama-lama disini nanti aku takut jadi orang bodoh. Anak aku juga engga boleh kenal sama kamu takut nasibnya kaya kamu aja hahah" ucap Tania.

" Kamu jangan pernah bilang sama Aisha awas aja sampai kamu bilang-bilang yang tadi aku ucapkan kamu terima akibatnya apalagi kamu bilang sama bunda Lily paham kamu" sambung Tania.

Tak lama kemudian bunda Lily berjalan menghampiri mereka.

" Ini yang bunda suka anak-anak bunda akur semua kompak" ucap bunda Lily.

"Kamu udah bahas sampai manah aja sayang"ucap bunda Lily.

" Kamu engga papa kan sayang Tania tunangan sama Angga" sambung bunda Lily.

" Iya bunda aku engga papa aku ikut senang bunda" ucap Adiva.

"Aku udah bilang sama Adiva bunda dia wajib datang di acara bahagia aku ini"ucap Tania.

Yang tersenyum licik kearah Adiva.

" Bunda engga akan memaksa kamu buat datang di acara tunangan Angga. Bunda paham dengan perasaan kamu terserah kamu aja sayang kalau menurut kamu engga sakit hati silakan engga usah datang kalau kamu mau datang silakan sayang bunda paham" ucap Bunda Lily.

"Iya bunda aku akan datang tenang aja. Ini adalah keputusan aku bunda" ucap adiva.

" Iya bunda yakin kamu akan datang. Karena kamu perempuan yang sangat kuat" ucap bunda Lily.

" Ayo bunda sekarang kita pergi kita cek gedung buat acara aku" ucap Tania.

" Oh iya Adiva jangan lupa besok datang maaf iya ngasi tahunya mendadak aku lupa" sambung Tania.

" Iya sayang maaf bangat iya bunda lupa bangat" ucap bunda Lily.

" Iya bunda aku paham bunda pasti sibuk bangat kan yaudah bunda istirahat yang banyak iya kamu juga Tania nanti kalau kamu sakit acaranya bagaimana akan berjalan baik?" Ucap Adiva.

" Iya bunda sama Tania pulang iya Sanya terimakasih sudah ngertiin bunda. Satu lagi jangan lupa minum obat iya kamu baik-baik iya sayang" ucap bunda Lily.

Mereka pun pergi meninggalkan Adiva.
Tak lama kemudian Adiva nangis begitu saja entah kenapa sakitnya ucapan Tania.....

Memang benar iya cinta akan bisa menjadikan seseorang menjadi jahat sampai tidak adanya perasaan....




Usai Yang Terlatih Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang