Bab 11 pergi??

11 2 0
                                    

Selamat membaca:)

Sebuah gedung yang berwarna putih dan banyaknya orang yang ada di sekitarnya begitu indah gedung yang seharusnya Adiva yang ada di samping seorang laki-laki yang Adiva cintai.tapi apa boleh buat jika dia tidak berjodoh dengan Adiva. Sakit? Hahah sudah biasa bagi Adiva. Hanya bisa melihat dari jauh tak berani Adiva melihatnya dari dekat padahal teman-temannya sudah meninggalkan Adiva sendiri. Adiva hanya melihat sedikit. tangan seorang laki-laki yang sudah memegang tangan perempuan yang ada di depannya.

 tangan seorang laki-laki yang sudah memegang tangan perempuan yang ada di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" Kenapa kamu datang?" Ucap seseorang yang ada di samping Adiva.

Adiva yang dari tadi fokus dengan Angga dan Tania seketika mencari sumber suara tersebut. Adiva terdiam mendengar ucapannya.

" Kenapa diam hah? Kamu engga enak sama bunda Lily? Tapi kamu engga bisa ngehargain diri kamu sendiri? Kenapa kamu harus ngehargain orang lain kalau kamu Masi sakitin hati kamu buat ngehargain orang lain. Adiva kamu harus dengar aku setop baik sama orang lain. ayok dong baik sama diri kamu. ayok jadi jahat. Sampai kapan kamu jadi manusia baik. Sampai-sampai kebaikan kamu di manfaatkan nya?" Ucap Aisha.

Tidak menatap ke arah Adiva.

Entah apa yang ada dipikiran Adiva hanya terdiam mendengar ucapan Aisha.

" Ayok jawab aku jangan diam aja aku butuh penjelasan dari kamu Adiva?" Ucap Aisha.

" Maaf" ucap Adiva.

"Hah kamu minta maaf ? Buat apa kamu minta maaf sama aku. Seharusnya kamu minta maaf sama diri kamu sendiri" ucap Aisha.

Aneh dengan jawaban sahabatnya.

" Aku engga papa Aisha. Bagaimanapun Tania adalah sahabat aku" ucap Adiva.

" Hah sahabat kamu bilang? Sedangkan dia udah jahat sama kamu dia udah ngambil Angga Adiva orang yang kamu cintai" ucap Aisha.

"Bukankah titik tertinggi mencintai seseorang adalah menghiklaskan dia bersama orang yang dia cintai?aku mau marah bagaimana Aisha? Itu pilihan Angga dan mereka saling mencintai aku engga akan merusak hubungan mereka karna aku tahu bagaimana sakitnya jika kita merusak hubungan mereka" ucap Adiva.

"Aku  memang salut sama kamu. Kamu wanita yang sangat baik. Dan bisa menerima kenyataan ini semua" ucap seseorang yang menghampiri Adiva dan Aisha.

Aisha terdiam melihat Bagaskara. Cemburu? Hahah sudah biasa bagaimana tidak jika Bagaskara hampir setiap hari meminta bantuan kepada Aisha.

"Laki-laki manah yang tidak beruntung mendapatkan kamu Adiva" ucap Bagaskara. Dalam hati Bagaskara" andai kamu tahu Adiva aku sangat mencintai kamu"

Aisha tahu bahwa laki-laki yang dimaksud Bagaskara adalah dirinya sendiri.

Adiva tahu sahabatnya Aisha mencintai Bagaskara.

" Dilihat-lihat kalian berdua cocok loh" ucap Adiva mengalihkan pembicaraan mereka.

" Ha-h. Engga ada-ada aja kamu" ucap Aisha ingin rasanya tersenyum tapi Aisha tidak ingin jika Bagaskara tau bahwa Aisha mencintai nya Makah Bagaskara akan pergi meninggalkannya.

"Aku sama Aisha sahabat. Aisha udah aku anggap sebagai sodara perempuan aku sendiri" ucap Bagaskara tersenyum kearah Aisha.

Lucu ya kamu Bagaskara aku mencintaimu tapi kamu malah anggap aku sebagai sodara perempuan kamu? Bisa engga Bagaskara kamu anggap aku lebih dari sodara kamu?sakit? Sudah dibilang perkataan Bagaskara bagi aku adalah candaan yang membosankan bagi aku.

" E-h iya kita sodara engga lebih kok" ucap Aisha.

Sedikit susah untuk berbicara seperti itu dan harus siap menerima kenyataan bahwa Bagaskara mencintai Adiva.

Tak lama kemudian seorang perempuan yang itu bunda Lily memeluk erat tubuh Adiva.

"Maaf sayang bunda gagal.bunda sudah membuat putri cantik bunda sakit.apa kamu mau memaafkan bunda sayang ?" Ucap bunda Lily.

Bunda Lily selalu memperhatikan kondisi Adiva yah memang dari jauh.bagaimana pun Adiva adalah putri cantik nya.

Bunda Lily tahu semua tentang ibu dan ayah Adiva bisa di bilang mengetahui masalah di keluarganya.

Iya memang benar ibu Adiva menitipkan Adiva untuk keluar kota karna pekerjaan nya. Tapi itu boong.mereka mengalihkan semua untuk tidak kelihatan jejak mereka.

Adiva di titip sejak berumur 8tahun dan sekarang Adiba sudah berumur 20 tahun. Adiva tidak pernah mengetahui wajah asli ibunya maupun ayahnya.

Karna bagi keluarga ayahnya Adiva anak pembawa sial bagi kehidupan keluarganya nanti.karna ibu Adiva menikah dua minggu langsung dikaruniakan seorang anak yaitu Adiva menurut nenek dari orang tua ayahnya mereka malu jika anaknya sudah secepat itu mempunyai anak merek malu kepada kerabatnya.

Adiva sempat mencari keberadaan orang tuanya tapi sayangnya bunda Lily melarangnya bunda Lily tidak mau jika Adiva tahu akan menimbulkan perasaannya yang membuat sakit............

Adiva terdiam mendengar ucapan Bunda Lily. Begitu tegar Adiva menghadapi semua tantangan di hidupnya. Bagi Adiva ini semua adalah lelucon dan drama yang diperankan oleh dirinya.

Jika aku pergi lantas aku pergi kemana?aku engga punya rumah selain bunda Lily. Pergi atau bertahan sama seperti pilihan untuk aku meninggal. Aku yakin aku akan di pertemuan dengan seseorang yang sangat mencintai aku tapi apakah ada laki-laki yang bisa menerima kekurangan aku yang mempunyai penyakit jantung? Aku yakin dengan jalan Allah dalam hidupku.........

                 ~ Adiva Arsyila Savina ~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 17, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Usai Yang Terlatih Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang