Sweet but Psycho

8K 143 11
                                    

Happy Reading 😚

Soonyoung tidak pernah menyangka jika sang kekasih manis nya memiliki sisi gelap yang di tutupi. Malam itu Soonyoung begitu kaget melihat sang kekasih sedang tertawa di hadapan mayat seorang gadis dengan pisau penuh darah di tangan nya.

"Lee Jihoon apa yang kau lakukan?"

"Soonyoung? Hahahaha... Aku ketahuan...lalu sekarang apa kau mau meninggalkan ku ?" Dan senyum di wajah Jihoon seketika berubah menjadi sebuah seringaian.

6 bulan sebelum kejadian
.
.
.

Seorang pemuda mengenakan hoodie hitam masuk ke dalam mini market. Si pegawai minimarket sudah hapal apa saja yang di beli si pemuda berhoodie itu. Pemuda berhoodie hitam itu selalu datang ke minimarket pukul 10 malam dan selalu membeli barang-barang yang sama. Si pemuda berhoodie itu langsung ke meja kasir usai membeli barang-barang yang dia butuhkan.

"Rokok Marlboro, pisau buah, permen karet, ada lagi manis ?"

Si pemuda berhoodie hitam itu lantas menatap wajah sang kasir.

"Aku tidak manis, aku ini laki-laki sama seperti mu" sahut pemuda itu dengan wajah datar

"Aku tidak bilang kau perempuan kan ? Aku hanya memuji mu, wajah mu sangat manis "

"Maaf aku tidak suka bicara dengan orang asing, berapa semua nya ?"

"Lima puluh ribu won, berapa nomor ponsel mu ?"

"Aku tidak butuh pulsa "

"Tidak, bukan untuk di isi pulsa tapi untuk ku, kau bilang tak suka bicara dengan orang asing kan ? Kalau begitu ayo berkenalan, aku Kwon Soonyoung. Lalu siapa nama mu manis ?"

Pemuda berhoodie itu menatap Soonyoung penuh keraguan, tapi kemudian menyambut uluran tangan Soonyoung.

"Lee Jihoon"

" Nama yang cantik, seperti orang nya. Okay jadi sekarang kita berteman?" Jihoon mengangguk

Seiring berjalan nya waktu Soonyoung dan Jihoon semakin dekat. Jihoon memang dingin dan cuek pada awal perkenalan tapi siapa yang menyangka jika sebenarnya dia sangatlah manja. Dan Soonyoung mulai terbiasa dengan sikap manja nya itu. Dia dengan senang hati memanjakan Jihoon, serta memberi pemuda itu rasa nyaman. Jihoon ternyata tinggal seorang diri di sebuah rumah yang cukup besar. Orang tua nya bekerja di luar kota, Jihoon pastilah kesepian. Tubuh nya begitu kurus, jelas sekali jadwal makan nya tidak teratur. Tak ada pembantu di rumah sebesar itu, Jihoon akan makan jika dia merasa benar-benar kelaparan. Soal membersihkan rumah, Jihoon menyewa jasa tukang bersih-bersih yang datang setiap seminggu sekali. Di lemari dapur hanya di penuhi stok mie sedangkan di lemari pendingin berisi beberapa kaleng beer.

Karena hal itu Soonyoung sering memasak untuk Jihoon, selain itu akhir -akhir ini Soonyoung juga sering menginap.
Usai menyantap makan malam, mereka cuddle di sebuah sofa yang terletak tak jauh dari meja makan. Jihoon menyelip kan satu batang rokok bibir nya lantas mencari korek api.

"Cari apa hm ?" Sahut Soonyoung semakin mengeratkan pelukannya.

"Korek "

"Berhenti merokok" Soonyoung mencabut paksa rokok itu dari bibir Jihoon, lantas melemparkan nya sembarangan.

"Soonyoung, kenapa kau membuang nya ?" Jihoon menaikan satu alis nya dan menjauh kan tubuh nya dari dada bidang Soonyoung.

"Merokok itu tidak baik untuk kesehatan, mulai sekarang jangan merokok ya, sebagai ganti nya kau boleh memakan bibir ku "

"Cih! Apa sih maksud mu ?!" Jihoon kesal lantas pindah duduk di atas sofa.

"Apa kau belum pernah berciuman?"

Nunu Nana Ena 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang