Roommate part 2

7.3K 125 6
                                    

Happy Reading 😚

Woozi merasakan jijik yang luar biasa tapi juga nikmat disaat yang bersamaan. Bagaimana bisa mulut dan lidah seorang lelaki begitu lihai mengulum penis milik nya. Rose tunangan nya bahkan tak se pandai Soonyoung. Astaga, apakah Woozi mulai membanding-bandingkan sang tunangan dengan Soonyoung yang kemungkinan adalah penyebab sang adik meninggal dunia ? Woozi bukan nya tak mampu berontak tapi tenaga nya sudah habis karena berteriak dan berontak dari tadi.

"Soonyoung aku mau cum "

Woozi mencapai klimaks nya, Soonyoung tersenyum miring. Dia merasa bangga karena mampu membuat seorang jaksa terhormat kini tak berdaya di bawah kendali nya. Tidak ini masih belum cukup, akan lebih nikmat jika dia berhasil menghujami lubang anal sang jaksa dengan penisnya. Soonyoung melepaskan seluruh pakaiannya yang ada di tubuh nya, dia mengurut sebentar penis nya. Woozi yang berbaring di ranjang meneguk saliva nya. Dengan ukuran penis sebesar itu dia yakin pasti lubang anal nya akan sobek.

"Kita akan permainan inti, setelah aku menikmati tubuh mu aku berjanji akan membantu mu menemukan siapa penyebab adik mu bunuh diri "

Soonyoung semakin mendekat,  dia berusaha menyentuh kaki Woozi. Dengan sisa tenang yang Woozi miliki,  dia menendang tepat di penis Soonyoung yang berdiri tegak.

"Arghhh sial " pekik Soonyoung

Melihat Soonyoung lengah, Woozi langsung meraih  kemeja milik Soonyoung, dia memakainya nya asal-asalan lalu dia berlari keluar dari kamar. Dia tak mau menyerahkan kehormatan nya pada bajingan itu, sekarang dia harus memikirkan cara nya agar bisa keluar asrama dan sekolah terkutuk ini.  Persetan dengan semua rencana nya yang gagal total. Dia akan pikirkan cara lain,  Woozi terus berlari melewati koridor asrama. Sial nya dia lupa membawa ponsel, sekarang bagaimana caranya dia mencari bantuan? Bahkan sekarang keadaan di koridor asrama sangat sepi, apa mungkin semua murid sudah tidur?

Ceklek

Woozi melihat ada pintu kamar yang terbuka, seseorang keluar dari kamar nya, Woozi tersenyum tipis lalu menghampiri nya.

"Tolong ...tolong aku !"

"Loh Jihoon? Kenapa kau berlarian seperti ini ? Dan kenapa kau hanya memakai kemeja?"

"Itu tidak penting, aku mau minta tolong, bisakah aku pinjam ponsel mu sebentar?  Tolong Jun ini darurat "

Jun merogoh ponsel nya dari saku celana, tapi sebelum dia berikan ponsel nya pada Jihoon mata nya tertuju pada notifikasi pesan  yang baru masuk. Itu dari Soonyoung dimana dia menanyakan Jihoon. Jika dia melihat Jihoon dia berpesan agar Jun menggeret paksa Jihoon. kembali ke kamar mereka.

Seperti de javu, situasi ini pernah terjadi juga dulu pada Yoshi.
Yoshi mengakhiri hidupnya karena ulah dirinya, Soonyoung dan satu lagi teman mereka. Rasa bersalah nya pada Yoshi semakin menumpuk, dia tak ingin ada Yoshi lain yang bernasib malang, Jihoon harus selamat.

"Aku sudah memesan taksi online, maaf aku tak bisa meminjamkan ponsel ku. Jihoon segera pergi dari sini! Jangan pernah  muncul lagi di hadapan Soonyoung ! Cepat lari ! Dia mencari mu !"

Tak ada waktu untuk bertanya lagi, Woozi memilih berlari mengikuti saran Jun, samar-samar dia mendengar suara teriakan Soonyoung yang memanggil nama nya.

Woozi berhasil keluar dari asrama, dia menunggu taksi online yang Jun sudah pesankan untuk nya. Tak berapa lama sebuah mobil tiba, Woozi segera masuk. Namun siapa sangka dari belakang Soonyoung mengejar dengan motor nya.

"Pak tolong lebih cepat! Saya di buntuti, tolong hubungi polisi juga pak "

Sang sopir baru akan menekan nomor polisi di ponsel nya namun Soonyoung sudah menabraki bagian mobil tersebut dengan motor nya. Woozi langsung meminta sang sopir ngebut agar bisa menghindari Soonyoung.

Nunu Nana Ena 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang