Roommate

7.5K 119 1
                                    


Happy Reading 😚

Hujan mengguyur pemakaman pemuda ceria yang semasa hidup nya tidak pernah mengeluh. Sosok pemuda yg begitu positif  vibe, Yoshi adalah bungsu dari dua bersaudara. Pemuda yang berprestasi dan selalu membanggakan orang tua dan juga kakak laki-laki nya. Pergaulan nya selama ini juga baik-baik saja, semua teman-teman nya tak ada riwayat catatan yang menunjukkan bahwa mereka remaja bengal. Namun di usianya yang menginjak 18 tahun, pemuda itu memilih mengakhiri hidupnya.

"Ini cuma mimpi kan Rose? Adik ku tidak mungkin meninggal kan ???"

"Zi... ikhlas kan Yoshi, kau tak bisa terus begini dia takan senang melihat mu begini "

"Adik ku ...tidak mungkin melakukan hal bodoh seperti ini, sebelum mayat nya di kebumikan aku sempat melihat nya. Ada yang aneh dengan tubuh nya! Dia tidak bunuh diri, dia di bunuh Rose!"

"Woozi hentikan, ini sudah bukan kewenangan mu lagi, biar polisi yang menyelidiki nya "

"Polisi tidak akan bisa menangkap pelaku nya Rose! Aku yang akan melakukan nya sendiri!"

Woozi melepaskan pelukan sang tunangan, di tengah guyuran hujan usai pemakaman sang adik tercinta, Woozi bergegas pergi ke suatu tempat. Tekad nya sudah bulat, dia akan menemukan pembubuh nya, dia yakin 100 persen bahwa adik nya korban pembunuhan bukan bunuh diri.

Lee Woozi, pria berusia 27 tahun seorang jaksa yang cukup kompeten. Dia sangat tegas dan profesional dalam pekerjaan nya. Namun di luar pekerjaan nya, dia sosok yang hangat dan juga penyayang terutama pada keluarga nya yaitu sang adik Lee Yoshi. Dia juga tak sendiri lagi, dia baru saja bertunangan dengan kekasih nya yang sudah ia kencani selama 2 tahun. Rose gadis cantik yang masih duduk di bangku kuliah, usia nya 22 tahun.

Satu minggu kemudian....

Hybe High School
.
.
.

Sekolah menengah atas khusus anak laki-laki, di sertai asrama, setiap kamar untuk dua orang murid.  Sekolah bergengsi dimana Yoshi semasa hidup ada belajar. Dan disinilah Jimin berdiri, di depan gerbang sekolah tersebut. Dengan penampilan baru yang dia yakini takkan ada satu orang pun yang akan mengenali identitas asli nya.

Baiklah Lee Woozi kau pasti bisa, bertingkah lah layak nya remaja berusia 18 tahun, ini demi keadilan untuk Yoshi. Sahut Woozi dalam hatinya.

Woozi terlalu lama berdiri di depan pintu gerbang, hingga tak sengaja dia di tabrak oleh segerombolan murid.

"Aw..." Rintih nya, tubuh Woozi sedikit oleng

"Eh maaf...maaf " sahut murid berkulit tan

"Kenapa kau berdiri di tengah jalan ?" Sahut murid berhidung bangir

"Hey tunggu apa kau murid baru ? Wajah mu tampak asing " sahut murid tinggi dengan wajah yang begitu unreal bak karakter manhwa.

"Iya aku murid baru, bisa tolong tunjukkan dimana ruang kepala sekolah?"

"Ada di lantai dua belok saja ke kekiri, ruang nya yang paling pojok" sahut murid yang wajah nya lebih menjurus ke cantik.

"Ah terimakasih " Woozi berlari tanpa curiga

"Apa kau gila Jeonghan! Kau mau menjadikan dia sarapan nya Soonyoung hah ? Dia murid baru, kesan dia akan buruk tentang sekolah kita " sahut Jun si tampan tiba-tiba panik

"Biarkan saja dia jadikan sarapan nya Soonyoung, dia terlihat sangat cupu, bisa apa memang nya dia selain pasrah ? Hahaha " Mingyu malah tertawa

"Sudah ayo kita ke kelas "



Woozi tiba di ruangan yang ia cari, tapi dia heran mengapa pintu ruangan kepala sekolah nampak usang ? Terlihat seperti pintu gudang saja, ah atau jangan-jangan dia di kerjai oleh sekumpulan murid tadi ? Woozi mengetuk pintu tiga kali namun tak ada tanggapan lantas memilih masuk ke dalam.

Nunu Nana Ena 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang