Tearmoon Empire [DROP, BACA CH TERAKHIR ATAU DESKRIPSI]

[Vol 3] Bab 30 - Sapphias Dipanggil

"Sialan! Mereka pikir mereka siapa, berbicara seperti itu padaku? Sial, sial, sial!" teriak Sapphias dalam kemarahannya setelah kembali ke kamarnya, menyambung umpatannya dengan meninju bantal di tempat tidurnya. Rentetan kemarahannya bergema dalam bentuk serangkaian bunyi-bunyian yang tumpul. Setelah beberapa saat, kesia-siaan dari latihan ini mengalahkan kemarahannya, dan dia mengempis dengan menghela napas panjang.

"Aku... harus masuk ke dalam OSIS. Aku tidak boleh mengacaukannya..." katanya sambil mengertakkan gigi.

Ekspresinya ditandai dengan seringai tegang dari seseorang yang kehabisan pilihan. Dia melirik ke meja di sampingnya, di mana terdapat sepucuk surat dengan beberapa baris yang berbunyi...

Sayangku,

Apa kau baik-baik saja?

Aku masih dalam keadaan sehat seperti biasa. Namun, aku tidak bisa menemuimu, dan hal itu sering menjadi sumber kesedihan bagiku.

Itu adalah awal dari sebuah surat cinta - dan surat yang sangat lembek! Sapphias, Anda tahu, memiliki tunangan yang telah bertunangan dengannya sejak mereka masih kecil. Perjodohan bukanlah hal yang aneh dalam lanskap politik bangsawan yang kejam. Mereka adalah metode penting di mana keluarga akan memperdalam ikatan satu sama lain dan memperoleh kekuasaan. Silsilah, kekayaan, kekuatan militer... Faktor-faktor tersebut dan banyak lagi adalah bagian dari kalkulus kompleks dari kepentingan pribadi yang saling bersaing yang membentuk dasar pernikahan bangsawan, yang banyak di antaranya melibatkan peserta yang tidak bersedia. Dalam kasus Sapphias... dengan segala rintangan yang ada, dia dan calon istrinya sebenarnya saling berbagi kasih sayang satu sama lain. Mereka berbagi begitu banyak kasih sayang, pada kenyataannya, sehingga hal itu tumpah ke dalam semua hal yang mereka lakukan bersama. Mereka saling menggoda dalam surat-surat mereka. Mereka menggoda saat berkencan. Mereka saling menggoda saat mengunjungi satu sama lain di rumah. Mereka begitu sering menggoda sehingga mulai mempengaruhi keluarga mereka yang, dalam upaya untuk tetap waras, secara aktif menghindari berada di ruangan yang sama dengan mereka.

Gadis itu adalah putri seorang Marquis. Meskipun tidak setinggi Empat Duke, silsilah keluarganya lebih dari cukup baginya untuk menjadi pengantin yang cocok. Dia adalah seorang gadis muda yang cantik yang menganggap Sapphias sebagai seorang pria muda yang terhormat. Keabsahan pendapatnya mungkin agak mencurigakan, tetapi ketidakcocokan mereka tetap melahirkan apa yang tidak diragukan lagi sebagai pasangan ideal di kalangan bangsawan kelas atas. Mereka juga memiliki kemiripan yang lebih dari sekadar kemiripan sepintas dengan Mia dalam hal bagaimana otak mereka cenderung terjebak dalam mode percintaan, tetapi mereka tidak akan pernah mengakuinya.

Tentu saja, tidak ada yang salah dengan semua itu. Masalahnya adalah Sapphias telah menulis surat kepada kekasihnya dan membanggakan dirinya sebagai anggota OSIS.

"Apakah saya harus mengatakan padanya bahwa saya berbicara terlalu cepat dan tidak berhasil masuk? Tidak akan! Memalukan! Rasa malunya saja sudah terlalu berat!"

Dia memegangi kepalanya dan meratap cemas. Itu adalah ratapan yang datang dari lubuk hati seorang pria yang sedang dilanda masalah cinta.

Pada titik ini, mungkin akan lebih bijaksana untuk menyebutkan bahwa dia tidak sendirian di kamarnya. Teman sekamarnya, seorang pemuda bernama Darius, juga ada di sana. Dario kebetulan adalah adik laki-laki tunangannya yang, melalui koneksinya, berhasil mendaftar di Saint-Noel sebagai pelayan Sapphias. Memiliki akses ke pendidikan terbaik di benua ini seharusnya menjadi berkah yang tak terkira, dan memang, dia sangat senang menjadi siswa di sini, tetapi itu datang dengan konsekuensi - sering kali, dia harus melihat calon kakak iparnya meratap cemas karena dia kesulitan menulis surat cinta kepada saudara perempuannya. Sekolah terbaik di benua ini atau tidak, tetap saja merupakan neraka yang istimewa.