"hanya dia yang ada di saat aku membutuhkan sandaran"
~Queen Arsa SanjayaSesampainya di kamar Arsa berjalan menuju kamar mandi dan membersihkan luka luka yang ada di tubuhnya. Perih, satukata yang Arsa rasakan sekarang.
Setelah membersihkan badannya Arsa berjalan menuju lemari dan mengganti pakainya nya dengan piyama bermotif bebek.
Setelah selesai berganti pakaian Arsa keluar dengan langkah gontainya menuju kasur dan secara perlahan merebahkan dirinya di sana.
Tok tok tok
"Sa Abang boleh masuk?" Suara berat itu membuat Arsa bangkit tadi tidurnya dan berjalan menuju pintu.
Saat Arsa membuka pintu, Arsa melihat abangnya yang sedang membawa kotak p3k di tangannya.
"Abang"ucap Arsa seranya menghambur ke pelukan Alan, Alan sedikit terseyum saat melihat sikap manja adiknya itu.
"Ayok masuk dulu, Abang obati lukanya yang tadi" ucap Alan seraya membawa adiknya masuk kedalam kamarnya.
Alan menuntun Arsa untuk duduk di kasur dan mulai mengobati luka yang di buat oleh ayahnya tadi.
"Sakit hm"
"Y sakit lah Abang, luka mana juga yang gk sakit"ucap Arsa sambil cemberut yang membuat kesan lucu di kedua mata Alan.
"Pertanyaan macam apa itu, sudah tau luka pasti sakit lah" ucap Arsa lagi lalu membalikkan badannya menatap abangnya itu.
"Abang Abang"
"Iya kenapa?"
"Abang tau kan sahabat arsa?"tanya Arsa membuat Alan yang tadi fokus membereskan kotak p3k sekarang menatap Arsa dalam.
"Natan?"
"Iy, Abang sama Abang lupa sama prabu"ucap Arsa cemberut, "bercanda sayang, kenapa sama dia?"tanya Alan penasaran.
"Dia kapan pulangnya bang? Dia udh janji kan sama Arsa bakal pulang tapi kalo dia pulang dia bakal benci Arsa kayak orang orang gk ya bang?"tanya Arsa sendu.
Alan menatap adiknya sendu "Natan pasti gk akan benci sama Arsa percaya sama Abang ya" ucap Alan menenangkan adiknya.
"Tapi kalo prabu benci sama Arsa gimana?"
"Masih ada Abang yang ada di sini, masih ada Abang yang sayang sama adek kecilnya Abang ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN: Sahabat Masalalu
Short StoryAnara putri Alexander, gadis penyuka novel dan komik, berimajinasi jika ia bisa merasakan kisah cinta seperti di novel novel membuat Anara tidak merasa kesepian disaat Daddy nya sedang bekerja. Bunda Anara sudah meninggal dunia sejak Anara ke...